Network
MEDIA PAKUAN - Krisis di Eropa Timur akan meningkatkan resiko perang yang mungkin terjadi di wilayah lain. Perhatian dunia selama ini terfokus pada situasi invasi Rusia ke Ukraina.
Rusia dan Amerika Serikat diperkirakan akan terlibat perang langsung konflik di Suriah karena kontak yang terlalu dekat di zona pertempuran.
Bonnie Christian penulis di Newsweek mengatakan "Resiko perang meningkat secara signifikan mengingat krisis di Eropa Timur dan intensifikasi konfrontasi antar negara," katanya.
Baca Juga: Sangat Istimewa! Ini Amaliah Melaksanakan Puasa Sunnah: Niat dan Pahala Puasa di Bulan Dzulhijjah
Ia menambahkan “Ini adalah hal yang menakutkan, karena persenjataan nuklir Washington dan Moskow, jika diaktifkan, cukup untuk menghancurkan dunia berkali-kali,”
Ia menambahkan “Ini adalah hal yang menakutkan, karena persenjataan nuklir Washington dan Moskow, jika diaktifkan, cukup untuk menghancurkan dunia berkali-kali,”
Menurutnya dengan latar belakang situasi Ukraina dan lainnya, kelalaian atau kesalahan perhitungan sekecil apapun akan memicu ditabuhnya genderang perang dahsyat.
Kehadiran Pasukan Rusia yang mendukung Presiden Suriah Bashar al-Assad dalam perang saudara brutal di negara itu, yang juga memerangi sisa-sisa ISIS.
Sementara pasukan Amerika yang membatasi akses minyak rezim Assad dan melakukan serangan terhadap kelompok-seperti ISIS, Al Qaeda, pemerintah Suriah, dan milisi yang didukung Iran.
Risiko dapat dihilangkan jika kebijakan keamanan AS melakukan penarikan penuh pasukan AS dari wilayah itu, karena tidak ada kepentingan vital AS yang dipertaruhkan di Suriah.***
Risiko dapat dihilangkan jika kebijakan keamanan AS melakukan penarikan penuh pasukan AS dari wilayah itu, karena tidak ada kepentingan vital AS yang dipertaruhkan di Suriah.***
