Kantor kemanusiaan PBB (OCHA) mengatakan wabah kolera adalah hal biasa setelah gempa bumi, persiapan sedang dilakukan untuk menghindari wabah kolera di Afganistan.
Baca Juga: Korban Gempa Afganistan Terus Bertambah, Reruntuhan Rumah-rumah dengan Mayat Tergeletak di Paktika
Baca Juga: Anti Mainstream! Maudy Ayunda dan Jesse Choi Isi Momen Bulan Madu dengan Berkunjung Ke Perpustakaan
Dalam keterangannya, Kamis 23 Juni 2022, OCHA menyebut bahwa setengah juta kasus diare akut dan berair telah dilaporkan.
"Wabah kolera setelah gempa bumi menjadi perhatian khusus dan serius. Persiapan untuk menghindari wabah sedang dilakukan," kata OCHA
"Wabah kolera setelah gempa bumi menjadi perhatian khusus dan serius. Persiapan untuk menghindari wabah sedang dilakukan," kata OCHA
Baca Juga: Tim Evakuasi Korban Gempa, Kementerian Pertahanan Afghanistan Kerahkan 7 Helikopter: Misi Penyelamatan
OCHA juga mengkonfirmasi bahwa operasi pencarian dan penyelamatan hampir selesai, setelah otoritas Taliban pada Rabu malam melaporkan bahwa misi penyelamatan yang hampir selesai.
Para penduduk juga dilaporkan segera mengubur para korban tewas dan menggali puing-puing bangunan dengan alat seadanya untuk mencari korban.
Jumlah korban tewas belum bisa dipastikan, mengingat kondisi wilayah pemukiman penduduk berada di lereng-lereng gunung terpencil dan kesulitan komunikasi.
Bencana alam telah menambah beban penduduk di negara ini, di mana situasi perang menyebabkan jutaan orang kelaparan dan kemiskinan dan hilangnya layanan sistem kesehatan.
Pengambilalihan kekuasaan oleh Taliban 10 bulan lalu telah memutus pembiayaan internasional yang vital.
Baca Juga: Meski Lisan, Arsenal Optimis Capai Kesepakatan dengan Manchester City: Boyong Gabriel Jesus
Badan-badan PBB dan organisasi lain yang masih beroperasi di Afghanistan mengatakan akan mengirim pasokan ke daerah itu.
Termasuk peralatan medis, tenda, dan terpal plastik, tetapi kebutuhannya yang sangat besar karena seluruh desa mengalami kerusakan hebat.***