Network
MEDIA PAKUAN - Harga minyak terjadi kenaikan hingga 120 dolar AS per barelnya pada Senin, 30 Mei dan menjadikan level tertinggi dalam dua bulan terakhir.
Kenaikan yang terjadi karena terjadinya kelangkaan atau kurangnya stok dan membuat pedagang berfikir bahwa Uni Eropa (UE)yang menjadi dalang kelangkaan minyak sebab melarang impor minyak Rusia.
Minyak mentah Brent dilaporkan mengalami kenaikan hingga 1,1 persen dari harga awal yang menjadi 120,78 dolar AS.
Baca Juga: Rans Cilegon Fc Resmi Berganti Nama Menjadi Rans Nusantara Fc, Ini Alasannya
Sementara minyak mentah West Texas Intermediate AS mengalami kenaikan yang sama, yaitu 1,1 persen dari harga awal menjadi 116,18 dolar AS.
Uni Eropa memang sudah merencanakan sanksi terbaru yang menjadikannya sanksi keenam terhadap Rusia atas invasinya ke Ukraina.
"Eropa telah menawar ttentang ha; ini selama lebih dari sebulan, tetapi semakin pasar menilai (sanksi tambahan) sebagai risiko" ucap Daniel Ghali.
Sebelumnya negara-negara UE gagal untuk menyepakati larangan impor minyak Rusia. Tetapi para pemimpin dari 27 negara UE sesuai prinsipnya akan menyetujui embargo minyak.
Baca Juga: Disinggung Soal Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Asia 2023, PSSI Beri Penjelasan
