Sri Lanka Mengalami Krisis Bahan Bakar dan Keuangan yang Terburuk Selama 70 Tahun Terakhir

- 20 Mei 2022, 11:59 WIB
Ilustrasi Sri Lanka mengalami krisis bahan bakar dan keuangan yang terburuk selama 70 tahun terakhir
Ilustrasi Sri Lanka mengalami krisis bahan bakar dan keuangan yang terburuk selama 70 tahun terakhir /Pixabay.com/Niek Verlaan



MEDIA PAKUAN - Kolombo adalah ibu kota sekaligus kota terbesar di Sri lanka, yang kini mengalami krisis bahan bakar pada Kamis, 19 Mei 2022.

Akibatnya, sebagian besar dari mereka hanya menetap di rumahnya masing-masing dan tidak dapat berpergian ke tempat kerja atau mengantar anak-anak mereka ke sekolah.

Krisis yang melanda Sri Lanka tersebut berasal dari utang yang gagal dibayar, karena di situasi yang sama sedang mengalami krisis keuangan terburuk.

Baca Juga: Nantikan Kelahiran Buah Hati, Anisa Rahma Persiapkan Nama Panggilan Untuk Anak

Perdana Menteri Sri Lanka, Ranil Wickremesinghe mengatakan bahwa cadangan devisa negaranya hampir tidak ada, dan negaranya sangat membutuhkan sekitar 75 dolar US dalam valuta asing untuk membayar impor penting.

Krisis keuangan itulah yang mengarahkan Sri Lanka mengalami krisis bahan bakar secara bersamaan di waktu yang sama.

Krisis keuangan yang melanda mengakibatkan Sri Lanka tidak dapat membayar kapal yang mengangkut bahan bakar di lepas pantainya.

Baca Juga: Pep Guardiola Siap Pertahankan Gabriel Jesus di Etihad Stadium Setelah Kedatangan Erling Braut Haaland

"Ketika anda tidak punya pilihan, apa yang harus dilakukan?" ucap Hamin Tilakkumara, orang yang berada di dalam antrian bahan bakar.

Dari sisi penumpang lain, "saya berdiri selama lebih dari satu jam di tengah hujan dengan dua anak kecil dan tidak ada cara untuk pulang" ucap Milani Perera.

"Saya menangis ketika orang asing memutuskan untuk memberi kami tumpangan di dekat rumah saya. Saya sangat berterima kasih, tetapi saya tidak ingin keluar lagi" lanjutnya.

Baca Juga: Jasad Korban Nekat Digantung di Tol Japek, Polisi Ringkus Kakak Ipar Korban

Sampai-sampai Kementerian Pendidikan Sri Lanka menangguhkan semua sekolah sejak krisis bahan bakar terjadi.

Berbagai krisis yang melanda memicu para demostrasi turun di seluruh Sri Lanka yang sebagian mereka membawa spanduk berisi penuntutan pengunduran diri Presiden Gotabaya Rajapaksa dan keluarganya.

Pada pekan lalu, dilaporkan kakak laki-laki presiden, Mahinda Rajapaksa mengundurkan diri sebagai perdana menteri.***

Editor: Adi Ramadhan

Sumber: ArabNews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x