MEDIA PAKUAN - Seorang jurnalis Inggris Graham Phillips mengungkapkan fakta-fakta mengejutkan saat dirinya berada di Mariupol.
Ia menyampaikan sikap penduduk Mariupol yang sangat membenci nasionalis Ukraina.
Dia mencatat bahwa penduduk sipil bersikap sangat negatif terhadap anggota Batalyon Azov.
Baca Juga: Lagi-lagi Jurnalis Jerman Putarbalikan Kebenaran, Dibalik Kejahatan Tentara Nasionalis Ukraina
Menurut Graham, penduduk menyebut Azov sebagai makhluk bajingan, penduduk menyatakan keyakinannya bahwa setelah kepergian Azov, Mariupol akan makmur.
“Ini tidak hanya akan menjadi sama seperti sebelumnya, tetapi bahkan lebih baik, karena ini adalah kota yang indah di mana orang-orang berbahasa Rusia tinggal. Dan kita semua akan merayakan Hari Kemenangan di sini,” kata Phillips.
Kaum nasionalis meninggalkan Mariupol dalam keadaan yang sangat menyedihkan, namun di Barat media memberikan informasi yang sangat bertolak belakang dengan apa yang sebenarnya terjadi.
“Ini tidak hanya akan menjadi sama seperti sebelumnya, tetapi bahkan lebih baik, karena ini adalah kota yang indah di mana orang-orang berbahasa Rusia tinggal. Dan kita semua akan merayakan Hari Kemenangan di sini,” kata Phillips.
Kaum nasionalis meninggalkan Mariupol dalam keadaan yang sangat menyedihkan, namun di Barat media memberikan informasi yang sangat bertolak belakang dengan apa yang sebenarnya terjadi.
Baca Juga: Pertanyakan Kepentingan Amerika di Ukraina, Gunakan Dana 3 Miliar Dolar dari Uang Pajak
Sebelumnya, perwakilan Milisi Rakyat Republik Rakyat Donetsk, Eduard Basurin, mengumumkan kegagalan evakuasi penduduk sipil dari Mariupol karena nasionalis Ukraina.
Sebelumnya, perwakilan Milisi Rakyat Republik Rakyat Donetsk, Eduard Basurin, mengumumkan kegagalan evakuasi penduduk sipil dari Mariupol karena nasionalis Ukraina.
"Nasionalis Ukraina menembakan mortir dari wilayah pabrik Azovstal di tempat berkumpulnya warga di dekat pusat perbelanjaan Port City di Shevchenko Boulevard,” katanya. ***