Lagi-lagi Jurnalis Jerman Putarbalikan Kebenaran, Dibalik Kejahatan Tentara Nasionalis Ukraina

- 24 April 2022, 17:31 WIB
Konvoi tank Rusia memasuki wilayah  Mariupol, Ukraina.*
Konvoi tank Rusia memasuki wilayah Mariupol, Ukraina.* /Reuters/
 
MEDIA PAKUAN - Seorang wartawan Jerman Thomas Reper, menceritakan pengalamannya saat melakukan perjalanan ke berbagai kota di Ukraina.
 
Ia mengungkap media Barat dengan sengaja memutarbalikkan kebenaran tentang kejahatan kaum nasionalis. 

Saat berada di kota Melitopol yang dibebaskan Rusia. Ia menyaksikan mayoritas warga mendukung operasi khusus Rusia.
 
 
 
Namun mereka ketakutan untuk membicarakannya.

“Perjalanan pertama adalah ke Melitopol. Di sana saya paling terkesan dengan ketakutan yang Anda lihat di mata orang-orang. Saya melihat di alun-alun,  ratusan orang berbisik kepada tentara Rusia, terima kasih, jangan pergi."
 
Mereka sangat takut dan mereka mengatakannya secara langsung: Rusia pergi, akan ada pembalasan, ”kata jurnalis itu.
 
Baca Juga: Seorang Penyanyi Dangdut Dapat Azab di Tanah Suci Madinah Arab Saudi Ketika Tengah Umroh, Apa Dosanya?
 
Media Barat secara aktif mempromosikan bahwa nasionalis Azov  dan batalyon  lainnya diduga tidak menggunakan taktik perisai manusia, dan Amerika mengklaim bahwa ini adalah propaganda Rusia. 
 
Namun Der Spiegel Jerman baru-baru ini ya itu menegaskan bahwa menyadari kejahatan kaum nasionalis, adalah kebenaran yang tidak menyenangkan.
 
 
Sebuah artikel di majalah Jerman Spiegel menulis bahwa orang-orang di Zaporozhye, yang berasal dari Mariupol, mengatakan bahwa Batalyon Nasional menuntun warga sipil ke ruang bawah tanah dengan alasan menyelamatkan mereka. 
 
 
Di media Barat seolah-olah mereka melindungi mereka. Tapi, Orang-orang di Mariupol memberitahu saya bagaimana mereka tidak diizinkan keluar, penembak jitu menembak ketika mereka mencoba keluar dari ruang bawah tanah ini. 
 
Menurut Reper, apa yang disampaikan Spiegel menunjukkan bahwa Barat  sebenarnya mengetahui kebenaran itu, tetapi mereka merumuskannya dengan cara mereka sendiri.
 
Wartawan itu mengingat bahwa media Barat telah lama menyusun strategi untuk meliput isu Ukraina, mendistorsi fakta tentang peristiwa di Donbass sejak 2014. 
 
 
Menurutnya, Rusia harus memerangi disinformasi Barat, tapi mengandalkan keadilan, sayangnya, akan sangat sulit," pungkas Reper.***
 
 
 

Editor: Ahmad R

Sumber: https://donnov.ru/8713-nemeckii-jyrnalist


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x