Anggota Dewan Kyiv : Banyak Warga Sipil dan Tentara Di Ukraina Terbunuh Pasukan Rusia

- 18 April 2022, 16:47 WIB
Ilustrasi kondisi di Ukraina
Ilustrasi kondisi di Ukraina /Mabes Pertahanan Teritorial DPR/


MEDIA PAKUAN-Anggota Dewan Kota Kyiv, Georgii Zantaraia mengatakan situasi di kota Kyiv saat ini mengerikan, dimana banyak warga sipil maupun tentara yang terbunuh oleh pasukan Rusia.

Hal tersebut dikatakan melalui media sosial Georgii kepada The Yomiuri Shimbun yang merupakan surat kabar nasional Jepang.

Dalam melihat situasi tersebut Georgii sebelumnya sempat berkendara bersama temannya ke Borodianka, kota yang berada di 50 km dari barat laut Kyiv.
Baca Juga: Cegah Kelaparan di Ukraina, Menteri Pertanian Jerman Sarankan Beri Pasokan Senjata dan Pangan
Georgii bersama dengan temannya tersebut berkendara pada 6 April, perjalanannya tersebut adalah membantu warga dalam ketersediaan pangan dan medis.

Setelah sampai di kota Borodianka, Georgii mengatakan bahwa kondisi
kota sangat memprihatinkan, pasalnya banyak bangunan yang runtuh,
puing-puing menunpuk, dinding apartemen hangus akibat ledekan.

Invasi Rusia yang mencapai 2 bulan tersebut, diyakini Georgii adalah untuk merebut Kyiv, menduduki kota-kota.

Akibat keinginan Rusia yang sangat ambisius, membuat banyak warga sipil yang ditemukan tewas di Bucha, dan Borodianka.

Serangan Rusia juga membuat banyak warga terperangkat dibawah puing-puing, dan sekitar 200 orang dilaporkan hilang di Borodianka.

Banyak penduduk kota Borodianka memilih bersembunyi di tempat penampungan bawah tanah, "mereka benar-benar menangis ketika berbicara dengan saya" ucap Georgii ketika bertanya kepada warga.

Mereka yang sangat bahagia ketika melihat roti membuat Georgii berfikir betapa "mengerikan", dan dirinya menilai "sangat sulit .... menyadari apa yang dialami orang-orang di sana", dari korban yang merupakan perempuan dan anak-anak.
Baca Juga: Rusia akan Pertimbangkan Senjata yang Lebih Buruk daripada Nuklir
"Sulit untuk menggambarkan dengan kata-kata apa sebenarnya perang itu, meskipun untuk kedua kalinya dalam hidup saya, saya harus menghadapi kengerian ini" ucap Georgii dalam postingan Facebook-nya pada 7 April.

Georgii dulunya pernah mengalami kondisi perang, ia dan keluarga melarikan diri ke Ukraina dan memulai kehidupan barunya dengan judo pada saat itu.

Dalam wawancaranya dengan The Yomiuri Shimbun, Georgii berterimakasih kepada Jepang atas kepeduliannya dengan Ukraina.

Menurut Georgii, Rusia membunuh warga lokal termasuk perempuan dan anak-anak. Mereka menyebut bahwa tindakan tersebut adalah "bantuan untuk Ukraina", "tapi tolong jangan percaya" ucapnya.***



Editor: Hanif Nasution

Sumber: https://japannews.yomiuri.co.jp/world/europe/20220418-21613/


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x