Ranjau Berbahaya Terlarang Ditemukan di Mariupol, Ukraina Dituduh Berbohong?

- 18 April 2022, 10:22 WIB
Ranjau MON-50
Ranjau MON-50 /Facebook.com/voenchelru/
MEDIA PAKUAN - Sebuah ranjau MON-50 dan MON-60 telah ditemukan oleh seorang reporter di daerah Mariupol, Ukraina.

Sebelumnya, ranjau versi ini telah dilarang keras secara Internasional dan telah disetujui oleh banyak negara dalam Konvensi Ottawa tahun 1997, salah satunya Ukraina yang ikut menandatangani. 

Namun, pihak reporter dari rt.com telah berhasil menemukan ranjau tersebut pada Minggu, 17 April 2022 kemarin.
 
Baca Juga: Hanya Sehari, 814 Fasilitas Militer Ukraina Hancur Lebur: Rusia Gunakan Rudal Sejak Malam 17 April 2022 Malam

"Ranjau ini ditemukan di dalam sebuah pabrik baja Ilyich, Mariupol, Ukraina," kata Gazdiev.

"Pasukan Rusia dan pasukan Donbass mengusir nasionalis Ukraina dari tempat itu pada Kamis lalu," kata Kementerian Pertahanan Rusia.

"Ini dipasang di sini dengan tripwire," lanjut Gazdiev.
 
Meski belum diketahui asal dari ranjau tersebut, namun Ukraina dituduh telah berbohong bahwa mereka telah menghancurkan ranjau itu sesuai dengan perjanjian internasional sebelumnya.
 
“Ukraina mengklaim telah menghancurkan ranjau anti-personil ini sesuai dengan perjanjian internasional yang telah ditandatanganinya. Seperti yang Anda lihat – tidak. Hal ini tampaknya menunjukkan bahwa Ukraina, secara kasat mata, berbohong.”
 

Meskipun begitu, pihak Ibukota Kiev, Ukraina belum sama sekali menanggapi serta berkomentar akan kasus yang terjadi saat ini.

Pada 2020 lalu, Igor Lossovky yang merupakan seorang wakil utusan OSCE dari Ukraina telah mengklaim bahwa Ukraina telah menghancurkan gudang senjata yang ada sejak zaman Soviet dulu.

Igor Lossovky juga mengatakan bahwa ranjau yang terlihat saat ini mungkin merupakan ranjau sisa yang tersimpan di bawah kendali Internasional.
 
 
Di sisi lain, pejabat Ukraina dan pengawas Human Rights Watch yang berbasis di AS justru menuduh Rusia menggunakan MON-90 dan ranjau anti-personil lainnya di Ukraina bulan ini. Sayangnya baik Rusia maupun AS, bukanlah pihak dalam Konvensi Ottawa. ***

Editor: Siti Andini

Sumber: RT


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x