Network
MEDIA PAKUAN - Rusia bersikeras melancarkan invasi ke Ukraina pada 24 Febuari lalu.
Ratusan warga sipil Ukraina jadi korban kebrutalan tentara Rusia,
Kendati angkatan bersenjata Ukraina kalah jumlahnya dengan Rusia, militer Ukraina mampu meningkatkan perlawanan.
Militer UKraina dibantu warganya untuk bisa pempertahankan jantung negaranya itu, dengan tetes darah penghabisan.
Baca Juga: Naik ke Mobil Bak Terbuka, Ketua DPRD Kota Sukabumi Jawab Aspirasi Mahasiswa
Terbukti baru-baru ini beredar sebuah video yang memperlihatan pasukan Rusia kewalahan menghadapi militer UKraina.
Melansir dari The Sun, video tersebut terlihat militer Rusia merasa kecewa pada negaranya dikarenakan diberi senjata buatan tahun 1940-an terungkap Putin hanya melampiaskan ambisinya menginvasi Ukraina dengan terburu-buru.
Baca Juga: Menolak Tua! Lucinta Luna Sebut Dirinya 10 Tahun Lebih Muda Pasca Operasi Plastik
Pasukan ini sejatinya memang bukan tentara Rusia, namun pasukan dari Donbass tempat dua negara Donetsk dan Lugansk berada.
Menurut para 'wamil' tersebut, mereka hanya ingin mempertahankan untuk mempertahankan negaranya.
Namun satuan mereka dibawa ke Rusia untuk menyeberang ke Sumy melawan pasukan Ukraina bersama pasukan reguler Rusia.
Baca Juga: Puluhan Remaja Mau Ikut Demo Diamankan Polisi, Bawa Senjata Tajam hingga Jimat
Peperangan menjadi tidak seimbang karena pasukan Ukraina dipersenjatai dengan bazoka dan alutsistan anti tank yang canggih sumbangan barat.
Sementara itu pasukan Donbass Rusia tadi hanya memiliki senjata ringan buatan tahun 1940-an. sebagian malah tidak dapat bekerja dengan baik.
Sementara itu, Rusia dilaporkan telah mengatur ulang strategi perangnya. Salah satu perubahan adalah dengan menarik semua pasukan yang akan diganti dengan pasukan cadangan yang lebih segar.***
