MEDIA PAKUAN - Invasi rusia ke Ukraina menginjak 43 hari, kendati demikian Rusia belum menujukan akan menarik pasukannya dari wilayah ukraina.
Pertempuran sengit dan serangan udara Rusia terus mengempur di mariupol,mengakibatkan situasi kemanausiaan di kota itu semakin memburuk.
Ukraina tadi malam mendesak rakyatnya untuk melarikan diri atau "menghadapi kematian" di timur jauh negara yang dilanda perang itu saat Rusia bersiap untuk meluncurkan pertumpahan darah baru.
Puluhan ribu pasukan Vladimir Putin diperkirakan akan menyerbu Donetsk dan Luhansk yang diperebutkan dengan sengit dalam serangan gencar.
Baca Juga: Bareskrim Polri Ringkus Admin Binomo Komplotan Indra Kenz
Melansir dari The Sun, hal ini dirancang untuk memberi Putin kemenangan yang bisa dia rayakan di Parade Hari Kemenangan Rusia pada 9 Mei.
Para pemimpin NATO memprediksi serangan besar oleh Rusia oleh Rusia di wilayah Donbas akan ada "jangka panjang" ke depan bagi Ukraina.
Sekretaris Jenderal Jens Stoltenberg mengatakan bahwa Putin dapat mengakhiri perang tetapi menambahkan: “Kita harus realistis dan menyadari bahwa ini dapat berlangsung lama, berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun.”
Menteri Inggris Boris Johnson mengencam tindakan Rusia di kota Bucha, dikatakan pasukan Putin memperkosa dan membunuh warga sipil, kemudian meninggalkan mayat mereka yang dimutilasi membusuk di jalanan.