MEDIA PAKUAN - Milisi rakyat DPR menolak memberikan koridor jalan keluar dari Mariupol kepada pasukan Ukraina.
Perwakilan milisi DPR, Eduard Basurin, mengatakan pihaknya menolak memberikan koridor bagi pasukan Ukraina untuk meninggalkan Mariupol.
Baca Juga: Keutamaan Sholat Terawih pada Malam Pertama Bulan Ramadhan, Jangan sampai Terlewatkan!
“Sebelumnya mereka sudah mendapat tawaran seperti itu, tapi mereka menolaknya. Oleh karena itu, mereka dianggap tidak lagi militan, mereka adalah penjahat. Karena mereka membunuh warga sipil,” katanya.
“Sebelumnya mereka sudah mendapat tawaran seperti itu, tapi mereka menolaknya. Oleh karena itu, mereka dianggap tidak lagi militan, mereka adalah penjahat. Karena mereka membunuh warga sipil,” katanya.
Baca Juga: Tetap Semangat Bulan Ramadhan 2022, Berikut Ini 6 Tips Harus Dihindari Agar Puasa Tidak Kendor
Ia menambahkan bahwa pihaknya menjamin keamanan hidup mereka, tapi tidak akan dibebaskan.
Ia memperkirakan jumlah prajurit Angkatan Bersenjata Ukraina yang tersisa di wilayah Mariupol sebanyak 3-4 ribu orang.
Ia memperkirakan jumlah prajurit Angkatan Bersenjata Ukraina yang tersisa di wilayah Mariupol sebanyak 3-4 ribu orang.
Pasukan DPR masih terus menekan personel militer Ukraina dan militan dari batalyon nasional Ukraina.
Baca Juga: Menangis Dapat Mengurangi Pahala Puasa? Jangan Mudah Percaya, Simak Penjelasan Berikut Ini
Ketua DPR Denis Pushilin menyebut saat ini mereka berada tiga pabrik besar di Mariupol yaitu Azovstal, Azovmash dan Ilyich.***