Network
MEDIA PAKUAN- Pasukan Rusia terus menekan lebih dalam ke kota pelabuhan Mariupol pada Sabtu 19 Maret, dimana pertempuran sengit itu harus menutup pabrik baja setempat.
Jatuhnya Mariupol, akan menandai kemajuan perang besar bagi Rusia, dan akan menyebabkan kemacetan luar biasa di sekitar luar kota tersebut.
"Anak-anak, orang tua sedang mengungsi. Kota ini hancur dan musnah dari muka bumi,” kata petugas polisi Mariupol Michail Vershnin.
Baca Juga: Mengenaskan Sekali! Jamaah Umroh Tiba-Tiba Terkapar Berdarah di Masjidil Haram, Ini Penyebabnya
Salah satu pejabat militer Ukraina mengatakan pada hari Sabtu bahwa serangan rudal Rusia menewaskan 40 marinir di kota selatan Mykolaiv.
Pasukan Rusia telah memisahkan Mariupol dari Laut Azov, dan kejatuhan Mariupol akan menghubungkan jalan menuju Krimea, yang dianeksasi Rusia pada 2014, dengan wilayah timur yang dikendalikan oleh separatis yang didukung Moskow.
Hal ini menandai kemajuan Rusia dalam menghadapi perlawanan sengit Ukraina yang tidak lama lagi kota-kota besarnya akan diambil alih.
Baca Juga: Di Tengah hancurnya 'Dasar Tatanan Internasional' Jepang dan India Jalin Hubungan Kerja Sama
"Pasukan Ukraina dan Rusia memperebutkan pabrik baja Azovstal di Mariupol, kata Vadym Denysenko," penasihat menteri dalam negeri Ukraina.
