Rusia Klaim Bunuh 180 Tentara Bayaran Asing, Tewas dalam Serangan di Perbatasan Polandia: Ukraina Membantah

- 16 Maret 2022, 09:58 WIB
Seorang prajurit Ukraina memegang peluncur granat berpeluncur roket (RPG) di posisi pertempuran dengan Rusia di luar kota Kharkiv, Ukraina 24 Februari.
Seorang prajurit Ukraina memegang peluncur granat berpeluncur roket (RPG) di posisi pertempuran dengan Rusia di luar kota Kharkiv, Ukraina 24 Februari. /Maksim Levin/Reuters


MEDIA PAKUAN - Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan serangan udara di fasilitas pelatihan militer Ukraina di perbatasan Polandia pada Minggu dini hari.
 
Rusia mengklaim serangan kali ini telah menewaskan sekitar 180 orang tentara bayaran asing.

Namun Ukraina menyangkal klaim Rusia dan mengatakan bahwa keterangan Rusia adalah propaganda.
 
 
 

Rusia mengakui telah menggunakan senjata jarak jauh presisi tinggi ke pusat pelatihan Angkatan Bersenjata Ukraina dan tentara bayaran asing di desa Starichi dan di poligon Yavoriv.

Juru bicara kementerian Igor Konashenkov, menyatakan bahwa fasilitas tersebut adalah basis pelatihan dan koordinasi tempur tentara bayaran asing sebelum mereka dikirim ke zona tempur untuk berperang melawan personel militer Rusia.
 
Baca Juga: Berbekal Uang Tidak Halal, Wanita ini Mengalami Kejadian Tak Lazim: Banyak Peristiwa Memalukan

Lokasi itu juga digunakan untuk menyimpan senjata dan peralatan militer yang berasal dari negara-negara aliansi.

" Akibat serangan itu, hingga 180 tentara bayaran asing dan sejumlah besar senjata asing dihancurkan ," kata Konashenkov.

Dia melanjutkan untuk memperingatkan bahwa penghancuran tentara bayaran asing yang tiba di Ukraina “ akan terus berlanjut. ”
 
Baca Juga: Kabar Duka Datang dari Tanah Suci, Jamaah Umroh Terjatuh di Kamar Hotel sampai Meninggal di Makkah, kok Bisa?

Juru bicara Kementerian Pertahanan Ukraina Markiyan Lubkivsky di TV AS
mengatakan tidak ada orang asing yang dikonfirmasi di antara mereka yang tewas di pangkalan Yavoriv.

Sebelumnya kepala administrasi militer regional Lviv Maxim Kozitsky mengklaim bahwa setidaknya 35 orang telah tewas dan lebih dari 130 terluka  di Pusat Internasional untuk Penjaga Perdamaian dan Keamanan.
 
Baca Juga: Kisah Miris Sekali! Jadi TKW di Arab Saudi Wanita Ini Hamil Tua dan Dipulangkan Majikannya ke Indonesia

Dia mengklaim bahwa sekitar 30 rudal telah ditembakkan, dengan beberapa " ditembak jatuh di udara" oleh pasukan Ukraina.

Namun Menteri Pertahanan Ukraina Alexey Reznikov membenarkan ada beberapa instruktur asing yang bekerja di pusat itu.*** 

Editor: Ahmad R

Sumber: www.rt.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x