Bahkan menuduh penasihat dari Amerika Serikat mendorong dan mendukung upaya pemerintah Ukraina untuk membuat senjata biologis dan nuklir.
"Kami tidak bisa membiarkan nasionalis fanatik yang tidak terkendali memiliki senjata nuklir," katanya.
Patrushev juga bersikeras bahwa ancaman keamanan Rusia yang disebutkan di atas diciptakan di Ukraina oleh Amerika Serikat dan sekutunya.
Rusia memiliki informasi program militer-biologis di laboratorium biologi yang didirikan di Ukraina dengan keterlibatan langsung konsultan dan penasehat asing, termasuk pendanaan mereka dari Amerika Serikat.
Wakil Menteri Luar Negeri AS untuk Urusan Politik Victoria Nuland mengungkapkan keprihatinan tentang mencegah bahan penelitian dari laboratorium tersebut jatuh ke tangan Rusia bukanlah suatu kebetulan, tambahnya.***
Patrushev menyatakan bahwa Ukraina memiliki semua hal yang diperlukan mulai dari sumber daya, keahlian, teknologi, dan sistem pengiriman.
Baca Juga: Gunakan Uang Tabungan Beli Mobil untuk Umroh, Penjual Nasi Uduk Ini Malah Dapat Kejutan Tak Diduga
Baca Juga: Berbekal Uang Tidak Halal, Wanita ini Mengalami Kejadian Tak Lazim: Banyak Peristiwa Memalukan
"Rusia tidak akan membiarkan Ukraina untuk mencoba pengadaan senjata nuklir yang akan menimbulkan risiko keamanan tidak hanya bagi Rusia, tetapi juga bagi seluruh dunia," kata Patrushev.
"Kami tidak bisa membiarkan nasionalis fanatik yang tidak terkendali memiliki senjata nuklir," katanya.
Patrushev juga bersikeras bahwa ancaman keamanan Rusia yang disebutkan di atas diciptakan di Ukraina oleh Amerika Serikat dan sekutunya.
Nasionalis Ukraina meledakan Institut Fisika dan Teknologi Kharkov 11 Maret, 15:06 GMT, yang menjadi tempat menyembunyikan Riset Nuklir, kata Kementerian Pertahanan Rusia.
Baca Juga: Berbeda dengan Indonesia Muslim Arab Saudi Memperingati Malam Nisfu Syaban, Ritualnya Seperti Ini
Rusia memiliki informasi program militer-biologis di laboratorium biologi yang didirikan di Ukraina dengan keterlibatan langsung konsultan dan penasehat asing, termasuk pendanaan mereka dari Amerika Serikat.
Wakil Menteri Luar Negeri AS untuk Urusan Politik Victoria Nuland mengungkapkan keprihatinan tentang mencegah bahan penelitian dari laboratorium tersebut jatuh ke tangan Rusia bukanlah suatu kebetulan, tambahnya.***