Network
MEDIA PAKUAN - Seorang jurnalis Amerika tewas dan seorang lagi terluka oleh pasukan Rusia di kota Irpin, yang terletak di dekat ibukota Ukraina, Kyiv.
Kantor berita Interfax-Ukraina mengutip Andriy Nebitov, kepala polisi di wilayah Kyiv mengatakan wartawan video tersebut berusia 51 tahun teridentifikasi sebagai Brent Renauld.
Sebelumnya, dilaporkan di berbagai bagian media bahwa Brent bekerja untuk The New York Times.
Baca Juga: Media Ukraina Sebar Berita Bohong, Leonardo DiCaprio Sumbangkan Dana ke Militer Ukraina
Namun, The New York Times menyangkalnya dalam sebuah pernyataan: “Meskipun dia telah berkontribusi pada The Times di masa lalu terakhir 2015, dia tidak sedang ditugaskan untuk meja apa pun untuk The Times di Ukraina.
Laporan awal bahwa dia bekerja untuk Times beredar karena dia mengenakan lencana pers Time yang telah dikeluarkan untuk tugas bertahun-tahun yang lalu."
Brent adalah "fotografer dan pembuat film berbakat yang telah berkontribusi pada The New York Times selama bertahun-tahun," tambah pernyataan itu.
Brent adalah "fotografer dan pembuat film berbakat yang telah berkontribusi pada The New York Times selama bertahun-tahun," tambah pernyataan itu.
Baca Juga: Cristiano Ronaldo Klaim Rekor Pencetak Gol Terbanyak dengan 807 Gol
Sejak Rusia melancarkan perangnya di Ukraina pada 24 Februari, lebih dari 2,5 juta orang telah melarikan diri ke negara lain, dengan sekitar 2 juta lainnya mengungsi di dalam negeri.
Menurut perkiraan PBB.setidaknya 579 warga sipil juga tewas dan 1.002 terluka di Ukraina,
Sementara UE, AS, dan lainnya telah memberlakukan sanksi terhadap Moskow, banyak perusahaan dan merek global juga menangguhkan operasi di Rusia.***
Sejak Rusia melancarkan perangnya di Ukraina pada 24 Februari, lebih dari 2,5 juta orang telah melarikan diri ke negara lain, dengan sekitar 2 juta lainnya mengungsi di dalam negeri.
Menurut perkiraan PBB.setidaknya 579 warga sipil juga tewas dan 1.002 terluka di Ukraina,
Sementara UE, AS, dan lainnya telah memberlakukan sanksi terhadap Moskow, banyak perusahaan dan merek global juga menangguhkan operasi di Rusia.***
