Network
MEDIA PAKUAN - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa (Sekjen PBB) Antonio Guterres meminta kepada Rusia agar tidak mengirim tentaranya ke Ukraina.
Ketegangan terjadi ketika Rusia mengirimkan ratusan pasukan ke perbatasan Ukraina.
Sebelumnya Rusia mengungkapkan, mengirimkan pasukan ke Ukraina bukan untuk menyerang tidak lain untuk melakukan pelatihan.
"Presiden Putin, hentikan pasukan Anda dari menyerang Ukraina, beri kesempatan damai, terlalu banyak orang telah tewas." kata Antonio yang dikutip dari Al jazeera, Selasa 24 Februari 2022.
Baca Juga: Daftar Harga Hp Infinix dan Realme Terbaru Bulan Februari 2022: Infinix Note 10 Pro dan Realme GT 5G
Baca Juga: Manchester United akan Melakukan Pembelian Besar-besaran pada Musim Depan, Jika Hal ini Terjadi!
Tindakan Putin membuat pihak Barat geram dan khawatir dapat mempercepat krisis dan memicu perang besar atau mungkin perang dunia ke III.
Sebelumnya Seorang saksi melihat pergerakan yang tidak biasa dari perangkat keras militer yang menunjukan pergerakan pasukan Rusia melalui kota Donetsk yang memisahkan diri dari Ukraina.
Pengerahan tersebut membuat AS serta Eropa memberi kecaman dan sanksi baru walau belum jelas tindakan dari Rusia yang dianggap sebagai awal dari invasi skala penuh.
Pengerahan pasukan tersebut masih belum diketahui ukurannya serta jumlahnya, namun Putin memiliki hak untuk membangun pangkalan militer di dua kota yang memisahkan diri dari Ukraina.
Menurut Gedung Putih, para pemimpin dunia Kelompok Tujuh (G7) akan mengadakan pertemuan virtual pada Kamis untuk membahas krisis di Ukraina.
Sementara Amerika Serikat dan sekutu Eropa telah mengancam dan akan menjatuhkan sanksi ekonomi terhadap Rusia jika Rusia menyerang Ukraina.***
