Sebuah Bangunan Taman Kanak-kanak di Ukraina Timur di Bom Separatis Pro Rusia, Tak Ada Pembalasan

- 18 Februari 2022, 14:25 WIB
Sebuah Bangunan Taman Kanak-kanak di Ukraina Timur di Bom Separatis Pro Rusia, Tak Ada Pembalasan
Sebuah Bangunan Taman Kanak-kanak di Ukraina Timur di Bom Separatis Pro Rusia, Tak Ada Pembalasan /Reuters/
MEDIA PAKUAN - Sebuah bangunan sekolah taman kanak-kanak di Ukraina diserang oleh separatis pro rusia.
 
Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan serangan taman kanak-kanak adalah operasi false flag yang dirancang untuk mendiskreditkan Ukraina.
 
Dia mengatakan serangan semacam ini akan meningkat selama beberapa hari ke depan.
 
 
"Hari ini, saya yakin Anda sudah mengetahuinya, sebuah taman kanak-kanak dibombardir dengan apa yang kami anggap - yah, kami tahu - adalah operasi bendera palsu yang dirancang untuk mendiskreditkan Ukraina, dirancang untuk membuat dalih, provokasi palsu untuk tindakan Rusia," katanya.
 
Militer Ukraina mengatakan bahwa separatis Rusia menembakkan setidaknya 32 mortir 122 mm ke wilayah mereka, termasuk yang menghantam taman kanak-kanak dan sekolah. Dua guru dilaporkan menderita luka dalam ledakan itu.
 
Sebuah stasiun kereta api di Stanytsia juga dilaporkan menjadi sasaran.

Peristiwa itu terjadi antara jam 8 pagi dan jam 9 pagi tetapi terus berlanjut secara sporadis yang diduga dilakukan oleh separatis pro-Rusia di timur pada 17 Februari 2022.
 
Baca Juga: Makin Memanas! Joe Biden Tuduh Rusia Akan Lakukan Serangan, Ukraina Siagakan Pertahanan

Ukraina mengatakan mereka tidak membalas serangan itu tetapi separatis mengklaim tembakan Ukraina telah menghantam delapan rumah di dalam daerah mereka. 
 
Pasukan Ukraina mengatakan “Kami tidak melawan  semua pasukan kami telah diperintahkan untuk tidak membalas tembakan."
 
Johnson secara pribadi telah memohon kepada Presiden Rusia Vladimir Putin yang menurutnya suka berperang.

"Masih ada waktu untuk menghindari malapetaka, malapetaka bagi Rusia, malapetaka bagi Ukraina dan bagi dunia," katanya, konflik "berdarah dan berlarut-larut" bagi kedua belah pihak jika Rusia menyerbu.***

Editor: Siti Andini

Sumber: thesun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah