Unjuk Kekuatan di Ukraina, Rusia Keluarkan Pesawat Tu-160M2 Yang Mampu Mengenai Target Musuh

- 18 Februari 2022, 12:45 WIB
Unjuk Kekuatan di Ukraina, Rusia Keluarkan Pesawat Tu-160M2 Yang Mampu Mengenai Target Musuh
Unjuk Kekuatan di Ukraina, Rusia Keluarkan Pesawat Tu-160M2 Yang Mampu Mengenai Target Musuh /Ilustrasi/Layar tangkap
MEDIA PAKUAN -  Pesawat Tu-160M2, adalah pesawat terbesar dan pengebom strategis terkuat Rusia.
 
Pesawat yang yang dijuluki angsa putih ini, melakukan penerbangan perdananya pada pertengahan Januari 2022 setelah sekian lama dimodernisasi.

Angsa putih pertama dari sepuluh pesawat Tu-160M2 ini, nantinya akan digunakan tentara Rusia pada 2027 dan akan dipersenjatai dengan 40 ton rudal sekaligus senjata penangkal nuklir.
 
Awak Tu-160M2 menguji stabilitas, manuver dan pengendalian pesawat selama sekitar 30 menit pada ketinggian 600 meteran.
 

Pesawat-pesawat ini merupakan bagian triad nuklir bersama kapal selam atom dan rudal balistik antarbenua, yang akan akan menggantikan pembom tua dari era Soviet.
 
Tu-160M2 itu sendiri merupakan pesawat baru yang dibuat dari awal. Sebelum Tu-160M2 dioperasikan, saat ini Rusia masih mengandalkan pesawat pembom  Tu-160.
 
Dulu pesawat itu digunakan sebagai senjata pencegahan dan bagian dari triad nuklir. Pesawat itu mampu mengangkut hingga 40 ton senjata nuklir dan menjatuhkannya ke musuh dari jarak ribuan kilometer.

Aleksandr Hramchihin, mantan Wakil Direktur Institut Analisis Politik dan Militer, mengatakan “Pada awalnya Rusia berencana untuk membuat dan mengadopsi pengebom strategis PAK DA generasi baru.
 
 
Namun pengembangannya tertunda dan negara memutuskan untuk memodifikasi pesawat strategis Soviet secara drastis”.
 
Sebelumnya untuk kali pertama pesawat-pesawat itu dibawa dari Rusia ke Suriah untuk menjatuhkan bom tak terarah (unguided bomb) terhadap kelompok militan.
 
Igor Korotchenko, Pemimpin Redaksi Arsenal Otechestva, "Selain glider-nya, Rusia telah mengubah segalanya di dalam pesawat Tu-160. Pesawat itu kini memiliki sistem navigasi, peralatan radio, dan mesin yang baru, serta mampu menggunakan jenis rudal dan bom strategis baru, termasuk rudal hipersonik,” katanya.
 
Tanpa meninggalkan wilayah udara Rusia, setiap Tu-160M2 mampu mengenai target musuh. Jadi visibilitas pada radar pertahanan udara tidak akan mengancam pesawat karena akan dilindungi di dalam wilayah Rusia.
 

“Keuntungan terbesar dari Tu-160M2 adalah kemampuannya untuk menembakkan rudal ribuan kilometer jauhnya dari jangkauan sistem pertahanan udara musuh," kata Korotchenko.
 
Pesawat ini sudah dipersenjatai dengan rudal jelajah X-101 dan X-102 yang dapat mencapai target sejauh 5.000 kilometer. 
 
Sayangnya, beberapa media Rusia malah mengkritik, menyebut pesawat tersebut tidak mampu mengatasi unit pertahanan udara musuh yang potensial dan tidak dapat terbang dengan kecepatan supersonik.
 
Pada tahun kedepan Tu-160M2 akan menerima rudal hipersonik baru yang bahkan tidak dapat dilihat atau dilacak radar pertahanan udara modern,”*** 

Editor: Popi Siti Sopiah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x