MEDIA PAKUAN - Dalam waktu kurang dari dua tahun, gelombang kudeta militer telah terjadi di Afrika.
Sebagian besar insiden itu terjadi di Afrika bagian Barat. Para ahli geopolitik memandang hal tersebut merupakan kemunduran demokrasi.
Konteks spesifiknya berbeda, tetapi faktor yang mendasarinya seringkali mencakup konflik jihadis dan kegagalan untuk menyediakan pemerintahan yang inklusif.
Baca Juga: Politik Afrika Jadi Protret Kelam, 7 Kali Kudeta di Negara Hitam Ini Terjadi
Enam kudeta militer itu terjadi di Burkina Faso pada Januari 2022, dua kali terjadi di Mali pada tahun 2020 dan 2021, satu di Guinea tahun 2021. Chad dan Sudan..
Burkina Faso telah mengalami tujuh kali pengambilalihan oleh militer, sejak kemerdekaannya dari Perancis pada tahun 1960.
Di Mali, Chad, Burkina Faso dan Guinea, kudeta terhadap pemimpin yang sudah tua dan dipilih secara demokratis, dilakukan oleh perwira militer muda berusia antara 38 dan 41, sebagian besar merupakan pasukan khusus.
Pada pertemuan Komunitas Ekonomi Negara-Negara Afrika Barat (Ecowas) pada hari Kamis, Presiden Ghana, Nana Akufo-Addo, mengatakan “Ancaman yang muncul di wilayah kami dan itu berasal dari campur tangan militer di Mali dan pengaruhnya yang menular di Guinea dan Burkina Faso,” katanya.
Baca Juga: Pertama Rilis Pada 12 Februari 2022, 2 Drakor Ini Ungguli Rating Nasional Korea