Kisah Nyata, Aquaman dari Tonga Selamat dari Tsunami Dahsyat: Berenang hingga 27 Jam

- 26 Januari 2022, 20:41 WIB
Lisala Folau dijuluki  'Manusai Air Tonga' karena berenang selama 28 jam terseret Tsunami dan selamat. / Facebook / Nine.com.au
Lisala Folau dijuluki 'Manusai Air Tonga' karena berenang selama 28 jam terseret Tsunami dan selamat. / Facebook / Nine.com.au /
 
MEDIA PAKUAN - Lisala Folau, seorang pria yang selamat dalam peristiwa gelombang tsunami Tonga yang menghancurkan negara di kepulauan Pasifik minggu lalu.

Pria itu berenang selama lebih dari 27 jam untuk menyelamatkan dirinya dari keganasan Tsunami dahsyat.
 
 
 
 
Lisala berasal dari pulau Atata, perjuangan mempertahankan hidupnya kini menjadi populer di media sosial.
 
Dia kini dijuluki  sebagai Aquaman dalam kehidupan nyata, seperti karakter film DC Hero, Aquaman.

Saat melakukan wawancara dengan salah satu agensi media di Tonga, Broadcom Broadcasting, Folau mengatakan degan keadan fisik kakinya yang cacat.
 
 
Dia mengalami  banyak hantaman selama dirinya tergulung gelombang tsunami.

Di hari sabtu yang mengerikan itu, Lisala sedang mengecat rumahnya, pada saat itulah saudaranya berteriak bahwa ada gelombang Tsunami.

Dalam seketika tsunami menghantam dirinya, menghancurkan sebagian besar pulau kecil Atata yang merupakan rumah baginya dan 60 orang lainnya.
 

Lisala mengatakan saat gelobang pertama menghempaskannya. Dia berhasil memanjat pohon namun kembali tersapu oleh gelombang raksasa berikutnya.

"Saya meninggalkan segalanya dan mencoba menyelamatkan diri, tetapi saya ingat bahwa saya cacat," katanya seperti dikutip oleh surat kabar yang berbasis di Australia The Age.

“Saya tidak bisa berjalan dengan baik walaupun bisa, saya yakin kalau seorang  bayi bisa berjalan lebih cepat dari saya" katanya.
 

“saya terbawa arus, dihantam ombak besar yang terus datang. Dalam pikiran saya harus bisa berpegangan pada pohon atau apa pun,  dan jika saya kehilangan nyawa, tim pencari dan keluarga bisa menemukan saya."

Lisala akhirnya berenang selama lebih dari 27 jam dan mencapai pulau utama Tongatapu pada Minggu malam.

Pulau Atata, yang sejak itu telah dievakuasi oleh PBB, berjarak 8 km (5 mil) barat laut dari ibu kota Tonga, Nuku'alofa.
 

"Saya tidak menduga bisa selamat dari bahaya yang baru saja saya hadapi," kata Lisala.

Negara Kepulauan Pasifik terlihat hancur setelah letusan gunung berapi  di bawah laut Hunga Tonga-Hunga Ha'apai.

Tsunami yang mengikuti memutus jalur komunikasi dan menghancurkan ratusan rumah.
 
Bencana tidak hanya menewaskan tiga orang. Tapi membuat seluruh negeri  terputus komunikasi dari dunia luar untuk waktu yang cukup lama.*** 
 

Editor: Ahmad R

Sumber: www.independent.co.uk


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x