Pria itu berenang selama lebih dari 27 jam untuk menyelamatkan dirinya dari keganasan Tsunami dahsyat.
Baca Juga: Potretnya dengan Fadly saat Ketiduran Tersebar, Fuji Akui Capek : Kerja Lembur Bagai Kuda
Lisala berasal dari pulau Atata, perjuangan mempertahankan hidupnya kini menjadi populer di media sosial.
Dia kini dijuluki sebagai Aquaman dalam kehidupan nyata, seperti karakter film DC Hero, Aquaman.
Saat melakukan wawancara dengan salah satu agensi media di Tonga, Broadcom Broadcasting, Folau mengatakan degan keadan fisik kakinya yang cacat.
Baca Juga: Terpesona! Berharap jadi Jodoh Hingga Dishalawati Netizen, Marissya Icha Beri Respon Begini
Dia mengalami banyak hantaman selama dirinya tergulung gelombang tsunami.
Di hari sabtu yang mengerikan itu, Lisala sedang mengecat rumahnya, pada saat itulah saudaranya berteriak bahwa ada gelombang Tsunami.
Dalam seketika tsunami menghantam dirinya, menghancurkan sebagian besar pulau kecil Atata yang merupakan rumah baginya dan 60 orang lainnya.
Lisala mengatakan saat gelobang pertama menghempaskannya. Dia berhasil memanjat pohon namun kembali tersapu oleh gelombang raksasa berikutnya.
"Saya meninggalkan segalanya dan mencoba menyelamatkan diri, tetapi saya ingat bahwa saya cacat," katanya seperti dikutip oleh surat kabar yang berbasis di Australia The Age.
“Saya tidak bisa berjalan dengan baik walaupun bisa, saya yakin kalau seorang bayi bisa berjalan lebih cepat dari saya" katanya.
“saya terbawa arus, dihantam ombak besar yang terus datang. Dalam pikiran saya harus bisa berpegangan pada pohon atau apa pun, dan jika saya kehilangan nyawa, tim pencari dan keluarga bisa menemukan saya."
Lisala akhirnya berenang selama lebih dari 27 jam dan mencapai pulau utama Tongatapu pada Minggu malam.
Pulau Atata, yang sejak itu telah dievakuasi oleh PBB, berjarak 8 km (5 mil) barat laut dari ibu kota Tonga, Nuku'alofa.
"Saya tidak menduga bisa selamat dari bahaya yang baru saja saya hadapi," kata Lisala.
Negara Kepulauan Pasifik terlihat hancur setelah letusan gunung berapi di bawah laut Hunga Tonga-Hunga Ha'apai.
Tsunami yang mengikuti memutus jalur komunikasi dan menghancurkan ratusan rumah.
Bencana tidak hanya menewaskan tiga orang. Tapi membuat seluruh negeri terputus komunikasi dari dunia luar untuk waktu yang cukup lama.***