Yahya juga memperingatkan kepada warga sipil dan perusahaan lokal maupun asing, untuk menjauh dari instalasi vital di UEA demi keamanan mereka sendiri.
Bagi Menteri Luar Negeri UEA Abdullah bin Zayed Al-Nahyan telah menggambarkan serangan itu sebagai bentuk eskalasi kriminal keji kepada pihaknya.
Baca Juga: Dibayangi Ketegangan di Daratan China, Kapal Selam Nuklir AS Kunjungi Pangkalan Guam Dekat Taiwan
Tapi menurut Hashem Ahelbarra dari Media Al Jazeera, yang telah melaporkan secara luas tentang Yaman, mengatakan serangan Houthi dilakukan sebagai "pertunjukan pembangkangan kepada Saudi dan Emirat".
Dan "Houthi mengatakan meskipun lebih dari tujuh tahun kampanye besar-besaran melawan kami, kami lebih kuat dari sebelumnya … kami telah berhasil meningkatkan lebih lanjut kemampuan militer kami ke titik di mana kami dapat meluncurkan serangan berani di Arab Saudi dan UEA.” lanjutnya.
UAE akan bekerja sama lebih baik kepada Arab Saudi dalam merebut kembali seluruh provinsi selatan Shabwa dari Houthi awal bulan ini dan membuat kemajuan di provinsi Marib yang berada di dekatnya.
Baca Juga: Rusia Diduga Jadi Dalang Penyerangan Siber Terhadap Ukraina, Malah Membantah?
Menurut laporan, UAE terkena imbas perang antara Houthi dengan Yaman dan Arab yang membuat UAE terseret untuk unjuk gigi mengeluarkan kekuatan militernya.
Konflik antar Houthi dengan Arab dan Yaman tersebut yang menyebabkan Yaman menerima krisis kemanusiaan terburuk di dunia yang telah disebutkan oleh PBB.
Karena pembantaian Houthi yang telah menewaskan puluhan ribu orang dan meninggalkan banyak orang diambang kelaparan, oleh karena itu PBB menyebutkan Yaman berada pada krisis kemanusiaan terburuk di dunia.***