Rusia Bantu Redakan Kerusuhan di Kazakhstan, AS Kecam Aksi Penembakan

- 10 Januari 2022, 07:15 WIB
Ilustarasi kerusuhan di Kazakhstan.
Ilustarasi kerusuhan di Kazakhstan. /Pexels/Maurício Mascaro

MEDIA PAKUAN - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken mengatakan bahwa Washington sedang mencari jawaban dari para pejabat Kazakhstan terkait keperluan pasukan keamanan.

Pasukan keamanan itu dipimpin oleh Rusia dalam menjalankan misi kerusuhan dari warga Kazakhstan.

Blinken juga mengecam aksi tembak menembak dari pihak pemerintah Kazakhstan.

Baca Juga: Diduga Grogi, Mobil Avanza Tercebur ke Rawa Tepi Jalan Ogan Ilir Sumatera Selatan

"Kami memiliki pertanyaan nyata tentang mengapa mereka merasa terdorong untuk menyebut organisasi ini yang didominasi Rusia" ujar Blinken.

Ia juga menambahkan bahwa persoalan tersebut harus diproses secara damai agar tidak adanya korban yang berjatuhan dari pihak unjuk rasa maupun pemerintah Kazakhstan.

Sementara pihak berwenang di Kazakhstan melaporkan bahwa mereka sudah menstabilkan situasi yang awalnya unjuk rasa kecil, hingga disebut kerusuhan atau pemberontakan warga.

Baca Juga: Jadwal Acara TV Hari Ini 10 Januari 2022: ANTV, SCTV, INDOSIAR, dan METRO TV

Kerusuhan mulai terjadi ketika pasukan keamanan Rusia sedang bergegas ke Kazakhstan dalam menjaga "fasilitas strategis".

Sebelumnya, pemerintah Kazakhstan telah mengizinkan pasukan Rusia membantu dengan kekuatannya untuk memadamkan kerusuhan.

Baca Juga: Jadwal Program Acara NET TV dan GTV Hari Ini 10 Januari 2022: Detective Conan

Blinken mengomentari bahwa Kazakstan saat ini mungkin sedang mengalami kesulitan untuk menyingkirkan pasukan Rusia yang memicu kemarahannya Moscow kepada Amerika Serikat.

Pihak Rusia pun menanggapinya bahwa AS-lah yang harus merenungkan intervensinya sendiri di negara-negara seperti Vietnam dan Irak.

Kementerian Rusia mengatakan bahwa penempatan pasukannya itu adalah tanggapan yang sah atas permintaan Kazakhstan dalam dukungan Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO) yang merupakan aliansi negara-negara bekas Soviet yang terdiri dari Rusia juga.***

Editor: Adi Ramadhan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x