Network
MEDIA PAKUAN - Seorang model asal Thailand hampir merenggang nyawa akibat serangan brutal dari kompolatan perampok di kereta bawah tanah New York di stasiun 34th Street-Herald Square.
Bew Jirajariyawetch model asal Thailand,mulai menginjakan kaki ke Amerika Serikat untuk mencari keuntungan karirnya di dunia modeling.
Bew Jirajariyawetch sehari di New York mengalami nasib yang naas. Ia dirampok sekitar pukul 4 pagi waktu setempat.
Baca Juga: Mata Merah Muda Adalah Gejala Covid-19? Berikut Penjelasan Lengkapnya
Dia sedang menuju kembali ke rumahnya di Queens ketika pria itu mendekatinya dari belakang dan mengunci kepalanya.
Jirajariyawetch sedang berdiri di tepi platform B, D, F, M ketika orang asing tiba-tiba muncul di belakang dan mengunci kepalanya dengan menutup hidung, mulut, dan matanya sang model.
"Dia melihat saya ke tempat yang tidak bisa dilihat siapa pun... Pukul saya... Ambil dompet saya," katanya, seperti yang dilansir New York Post.
rekaman rekaman yang menunjukkan penyerangan ke belakang beberapa kaki sebelum melemparkannya ke tanah dan meninjunya berulang kali.
Baca Juga: Daftar Harga Hp Samsung Terbaru Mulai dari yang Termurah hingga Termahal di Bulan Desember 2021
Ketika dia jatuh ke tanah, perampok terlupakan menyentuh bagian pribadinya dan kabur dengan dompetnya, kata Departemen Kepolisian New York (NYPD).
Video berakhir dengan dia duduk, linglung, dan mengangkat tangan ke wajahnya.
Dia berkata dia "tidak tahu apa yang akan terjadi," jika tidak ada yang menemukan.
Sebuah foto yang disediakan oleh Bew yang diambil tak lama setelah penyerangan itu menunjukkan menutupi memar ungu yang tampak menyakitkan dengan darah kering yang menempel di bawah hidungnya dan di dekat mulut.
Gambar lain menunjukkan lebih banyak memar dan darah mengalir di kakinya.
Dia dibawa ke pusat kesehatan terdekat dan dirawat karena luka-lukanya.
Video itu berakhir dengan wanita itu duduk, linglung dan mengangkat tangan ke wajahnya.
menemukan menemukan dan menemukan untuk mendapatkan bantuan.
"Saya tidak tahu apa yang akan terjadi, tidak ada yang menemukan," kata Jirajayawetch.
Polisi melaporkan 60 insiden serius seminggu sebelum serangan, dibandingkan dengan hanya 33 insiden pada periode waktu yang sama pada tahun 2020 ketika kota itu masih dalam cengkeraman penguncian.***
