Mata Merah Muda Adalah Gejala Covid-19? Berikut Penjelasan Lengkapnya

- 19 Desember 2021, 10:36 WIB
Ilustarasi gejala baru Covid-19.
Ilustarasi gejala baru Covid-19. /Pixabay/ckstockphoto
 
MEDIA PAKUAN - Gejala Covid-19 yang diketahui masyarakat umumnya adalah batuk-batuk, sesak nafas, dan juga demam.
 
Namun, sebuah penelitian menemukan gejala lain yang tidak umum yakni mata merah muda (konjungtivitis), hal tersebut membuat masyarakat terkejut.
 
Saat mata Anda berwarna merah, jangan langsung berpikir bahwa Anda terpapar Covid-19.
Karena gejala ini dapat terjadi juga ketika Anda kurang tidur atau mata mengalami iritasi.
 
 
Tapi bukan berarti Anda bisa mengabaikan hal itu begitu saja. Juru bicara klinis American Academy of Ophthalmology, Sonal Tuli, MD, memperkirakan sekitar 5 persen pasien Covid-19 mengalami gejala mata merah.
 
“Di zaman sekarang ini, kita harus berpikir tentang Covid-19,” catat Profesor Oftalmologi Klinis dengan Blanton Eye Institute di Houston Methodist, Rahul T. Pandit, MD, 
 
Penyebab paling umum dari mata merah muda adalah virus, namun di luar itu bakteri dan alergi juga bisa jadi penyebab yang potensial.
 
 
“Kami melihat mata merah muda sebagai ember tempat Anda meletakkan apa pun yang menyebabkan mata Anda menjadi merah atau merah muda,” kata Dr. Tuli, sebagaimana dikutip oleh Media Pakuan dari The Health.
 
Selain gejala mata merah muda, terdapat gejala lain yang seringkali terjadi. Rasa seperti terbakar, gatal, dan merasa seperti ada benda asing di mata Anda adalah salah satunya.
 
Petugas kesehatan yang diwajibkan memakai pelindung wajah dan kacamata bukan hanya agar tidak terkena droplet.
 
 
Sama seperti mulut dan hidup, mata juga dilapisi oleh lendir yang menjadi cara utama SARS-CoV-2 dan virus lain memasuki tubuh.
 
Maka masuk akal jika SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan Covid-19, bisa jadi salah satunya.
Meskipun SARS-CoV-2 dapat dideteksi melalui air mata, namun belum jelas apakah virus tersebut bisa ditularkan melalui air mata.
 
Lalu, bagaimana kita bisa tahu mata merah muda berasal dari Covid-19?
 
 
Dr. Tuli mengatakan, Karena gejalanya sebagian besar sama terlepas dari apa yang menyebabkan mata merah, sebenarnya tidak ada cara yang baik untuk mengetahuinya.
 
Kata Louis Morledge, MD, dokter penyakit dalam di Lenox Hill Hospital di Kota New York, kita bisa melihat, apakah gejala mata merah muda datang bersamaan dengan gejala Covid-19 lainnya atau tidak.
 
Jika mata merah datang bersamaan dengan batuk, demam, sesak nafas, hilang Indra penciuman atau perasa, maka Anda patut mencurigainya.
 
 
Lalu, Anda juga harus mempertimbangkan kesehatan Anda beberapa hari kebelakang.
Lalu, apakah harus melakukan uji coba?
 
Dr. Pandit menambahkan jika gejala konjungtivitis atau mata merah lebih akut, ada cairan encer, ada rasa sakit, nyeri, dan ketidaknyamanan, dan jika ada permukaan yang cukup bengkak dan menonjol, maka bisa jadi itu gejala Covid-19.
 
Kabar baiknya adalah bahwa pengujian hari ini jauh lebih mudah daripada sebelumnya di masa
pandemi. Anda bisa mendapatkan hasil pada hari yang sama, jika tidak pada jam yang sama, kata Dr. Morledge.
 
 
Mengalami konjungtivitis saja tidak cukup menjadi alasan untuk menjalani tes Covid-19. Tetapi jika mata merah disertai dengan gejala seperti Covid-19, maka tes merupakan ide yang bagus.
 
Dr. Pandit mengatakan mereka tidak menyarankan setiap orang dengan mata merah untuk diuji, tetapi jika itu terjadi dan ada riwayat gejala masuk akal untuk mempertimbangkan tes.
 
Dr. Pandit menambahkan kalau steroid ringan dan kompres dingin dapat sangat membantu jika Anda mengalami gejala mata merah ini.
 
 
Jika gejalanya menjadi sangat buruk selama periode 72 jam, maka Anda perlu menghubungi dokter.
 
Apakah Covid-19 terkait dengan masalah mata lainnya?
 
Penelitian telah menemukan bahwa lebih sedikit waktu di kelas dan lebih banyak waktu melihat layar menyebabkan kelelahan mata, sakit kepala, mata kering, dan penglihatan kabur pada anak-anak.
 
Satu studi tahun 2021 di JAMA Ophthalmology menemukan peningkatan rabun jauh di antara anak-anak sekolah China setelah enam bulan isolasi pandemi.
 
 
Salah satu solusinya adalah memastikan Anda dan anak-anak Anda sering beristirahat dari layar monitor.
 
Perlindungan paling efektif setelah vaksin adalah memakai masker. Kurang jelas bahwa pelindung wajah atau kacamata akan menambah perlindungan, kecuali jika Anda seorang pengasuh atau petugas kesehatan.
 
Selain itu, pastikan Anda tidak menyentuh wajah serta cuci tangan dengan baik dan sering.
Ingatlah bahwa mata merah muda, apakah itu terkait dengan Covid atau tidak, juga sangat menular.***

Editor: Adi Ramadhan

Sumber: The Health


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x