Kasus Harian COVID 19 di Korea Selatan terus Meningkat dan Mencapai Titik Tertinggi

- 8 Desember 2021, 13:27 WIB
Kasus Harian COVID 19 di Korea Selatan terus Meningkat dan Mencapai Titik Tertinggi
Kasus Harian COVID 19 di Korea Selatan terus Meningkat dan Mencapai Titik Tertinggi /Ilustrasi Pixabay/

MEDIA PAKUAN - Kasus COVID-19 harian Korea Selatan telah melampaui 7.000 untuk pertama kalinya.

Perdana Menteri Kim Boo-kyum mengatakan Rabu, di tengah kekhawatiran atas varian Omicron dan meningkatnya jumlah pasien virus kritis.

"Di wilayah ibu kota, di mana 80 persen dari total kasus dilaporkan, kami terus menambah tempat tidur rumah sakit dengan kerja sama aktif dari komunitas medis, tetapi masih sulit untuk mengejar laju peningkatan kasus virus," kata Kim di rapat tanggap COVID-19 pemerintah.

Baca Juga: NGERI, Pertama Tidur dengan Anak Majikan, TKW Hongkong: Dia Suka Ngigau

Pemerintah mengatakan jumlah rata-rata harian kasus virus corona di negara itu tetap di angka 5.000 selama seminggu terakhir.

Kim mengatakan pemerintah akan meningkatkan sistem perawatan di rumah untuk mengamankan keberlanjutan kemampuan respons medis negara itu.

Dia menambahkan bahwa obat COVID-19 oral akan diberikan kepada pasien perawatan rumah yang serius mulai awal tahun 2022.

Masa karantina wajib bagi anggota keluarga atau orang yang tinggal dengan pasien COVID-19.

Baca Juga: Tidak Peduli dengan Ajakan Majikan Tiap Hari di Taiwan, TKW Indonesia: yang Penting Saya Kerja Cari Uang

Pasien yang menjalani karantina sendiri dirumah mereka akan dikurangi menjadi tujuh hari dari sepuluh hari.

Mereka juga akan diberi bantuan dari pemerintah sesuai dengan anggota keluarga atau yang tinggal dengan pasien yang menjalani karantina sendiri.

Kim menyerukan penyelidikan epidemiologis yang ekstensif dan pengujian cepat untuk mengandung varian Omicron yang diyakini lebih menular daripada varian lainnya.

Hingga Selasa, negara itu mengkonfirmasi 36 kasus Omicron.

Baca Juga: Raffi Ahmad Merasa Tersanjung, Zulkifli Hasan Beri Ucapan dan Do'a Pada Baby Rayyanza

Dia juga mendesak warga senior untuk mengambil suntikan booster dan orang muda untuk menyelesaikan vaksinasi mereka.

"Orang berusia 60 tahun atau lebih menyumbang 35 persen dari total kasus dan 84 persen pasien virus yang sakit kritis," katanya.

“Untuk meningkatkan vaksinasi siswa, pihak berwenang harus menyiapkan berbagai langkah dukungan, termasuk program vaksinasi di sekolah.”

Pemerintah memerintahkan untuk memperketat aturan jaran sosial agar menekan penyebaran virus.

Baca Juga: Kisah TKW Indonesia yang Bekerja di Taiwan, Demi Kebahagiaan Keluarga sampai Rela Menderita

Mulai Senin hingga 2 Januari, jumlah maksimum orang di pertemuan pribadi akan dikurangi menjadi enam di area Seoul dan delapan di area lain, dari 10 dan 12 saat ini.

Untuk para pengunjung yang ingin berkunjung ke tempat umum harus menunjukkan kartu karantina atau kartu vaksin.

Dengan memberikan kartu vaksin bertujuan untuk menunjukkan bahwa mereka telah divaksinasi atau memiliki hasil tes virus corona negatif.

"Ada banyak kekhawatiran bahwa pedagang kecil dan wiraswasta akan menjadi lebih cemas karena aturan karantina yang lebih ketat yang dimulai dari minggu ini," kata Kim.

"Tetapi kami tahu dari pengalaman kami sebelumnya bahwa jika pencegahan virus gagal, maka kehidupan orang juga akan goyah" lanjutnya.***

Editor: Popi Siti Sopiah

Sumber: Korea Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x