Network
MEDIA PAKUAN - Kasus virus Covid-19 di Korea Selatan semakin meningkat dan mencapai rekor tertinggi pada hari Kamis.
Meningkatnya kasus Covid-19 membuat kekhawatiran atas kapasitas medis di tengah penyebaran Covid-19 dan terus melonjaknya kasus kritis.
Menurut Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA), Korea Selatan melaporkan 5.266 kasus Covid-19 baru, termasuk 5.242 infeksi lokal, meningkatkan total beban kasus menjadi 457.612.
Menandai bahwa selam dua hari berturut-turut bahwa kasus virus Covid-1 telah mencapai diatas 5.000.
Korea Selatan juga menambahkan kasus kematian pada hari Kamis.
Kasus kematian bertambah 47 kematian lagi akibat Covid-19, meningkatkan jumlah kematian menjadi 3.705.
Negara tersebut menambahkan persentase kematian menjadi 0.81 persen.
Jumlah pasien yang sakit kritis mencapai angka tertinggi sepanjang masa yaitu 733 pada hari Kamis.
Pada hari Rabu, jumlah kasus baru dan kasus serius masing-masing menembus angka 5.000 dan 700, untuk pertama kalinya sejak negara itu melaporkan wabah pertama Covid-19 awal tahun lalu.
Akibat munculnya varian baru Omicron membuat Korea Selatan untuk meredam sementara upaya pelonggaran pembatasan virus secara bertahap di bawah skema "Hidup dengan Covid-19" yang dimulai bulan lalu.
Korsel berencana untuk melakukan pelonggaran perbatasan virus pada Desember setelah empat minggu dari fase pertama.
Tetapi pada hari Senin, negara tersebut melaporkan bahwa akan menunda skema tersebut.
Karena tingkat resiko Covid-19 telah mencapai tingkat tertinggi di wilayah ibu kota negara.
Pemerintah mengatakan akan mempercepat suntikan booster dan mengamankan lebih banyak tempat tidur rumah sakit selama empat minggu.
Dari kasus yang ditularkan secara lokal, Seoul melaporkan 2.262 kasus baru, Provinsi Gyeonggi di sekitarnya mencatat 1.490 kasus lagi dan kota pelabuhan barat Incheon dengan 354 kasus.
Jumlah kasus dari luar negeri menjadi 24, sehingga total menjadi 15.795.***
