Network
MEDIA PAKUAN- Vietnam dan Jepang menandatangani perjanjian kerja sama dalam pertahanan luar angkasa dan keamanan siber.
Cybersecurity adalah praktik untuk melindungi sistem, jaringan, dan program dari serangan digital.
Menteri Pertahanan Jepang Nobuo Kishi, memberikan alasan kerja sama kepada Vietnam dalam mengatasi "rasa mendesak yang kuat" atas kegiatan di kawasan Indo-Pasifik yang menantang tatanan internasional yang ada, yang menunjukkan China tanpa mengidentifikasi negara mana pun dengan nama.
Kishi mengatakan, pembicaraannya dengan Phan Van Giang, rekannya dari Vietnam itu untuk membawa “kerja sama pertahanan antara kedua negara ke tingkat yang baru".
Tokyo tak terima dengan kehadiran China yang sedang menjaga pantai di dekat pulau Senkaku yang dikuasai Jepang.
Jepang mengatakan, China telah melakukan pelanggaran karena kapalnya secara rutin melanggar perairan teritorial Jepang di sekitar pulau-pulau itu, terkadang mengancam kapal-kapal penangkap ikan.
Kishi juga mengatakan keprihatinan atas eskalasi kegiatan militer bersama baru-baru ini oleh China dan Rusia di dekat perairan dan wilayah udara Jepang.
Kishi melanjutkan, dua pesawat tempur H-6 China dan dua Tu-95 Rusia terbang dari Laut Jepang ke Laut China Timur dan ke Samudra Pasifik, sebelumnya juga terjadi bahwa pesawat tempur China dan Rusia terbang bersama di sekitar Jepang dua kali pada 2019.
Kishi berkata "setiap upaya sepihak untuk mengubah status quo dengan paksaan atau aktivitas apa pun yang meningkatkan ketegangan," mengacu pada aktivitas China yang semakin tegas di Laut China Timur dan Selatan.
Kishi beranggapan Jepang berkomitmen untuk melindungi kawasan Indo-Pasifik yang “bebas dan demokratis” dan bekerja sama dengan Amerika Serikat dan “negara-negara lain yang berpikiran sama yang berbagi nilai-nilai universal".
