Bom Bunuh Diri Bandara Kabul Sebabkan 12 Tentara AS Tewas, Joe Biden Perintahkan Serang Balik ISIS

- 27 Agustus 2021, 08:20 WIB
Ilustrasi bom bunuh diri di bandara Kabul, Afganistan
Ilustrasi bom bunuh diri di bandara Kabul, Afganistan /Pixabay/hosny_salah
 
MEDIA PAKUAN - Dua ledakan bom terjadi di sekitar bandara internasional di Kabul, Afghanistan pada Kamis 26 Agustus 2021 waktu setempat.
 
Dalam kejadian tersebut menewaskan 12 tentara Amerika Serikat (AS).
 
Ledakan dua bom, yang diduga sebagai serangan bom bunuh diri, terjadi saat evakuasi warga asing dan warga Afghanistan berlangsung di bandara. Kelompok ISIS telah mengeklaim bertanggung jawab atas serangan dua bom tersebut.
 
 
Akibat kejadian tersebut membuat Presiden Amerika Serikat Joe Biden geram dengan ulah kelompok teroris yang diyakini sebagai ISIS-Khorasan (ISIS-K), yang melakukan serangan bom bunuh diri di bandara Kabul pada Kamis waktu setempat.
 
Presiden Joe Biden bersumpah akan memburu para pelaku dua seranga teroris di bandara Kabul, meminta Pentagon untuk menyiapkan rencana guna melakukan serangan balik terhadap kelompok yang bertanggung jawab.
 
"Kami tidak akan memaafkan, kami tidak akan melupakan. Kami akan memburu Anda dan membuat Anda membayar," ujar Presiden Biden di Gedung Putih, dikutip dari Reuters Jumat 27 Agustus.
 
 
Selain itu, Biden mengatakan, evakuasi warga dan tentara Amerika Serikat akan terus dilakukan. Ia tidak memberikan indikasi perubahan dalam target penarikan Selasa depan, sesuai dengan target dari pihak Taliban.
 
"Saya juga telah memerintahkan komandan saya untuk mengembangkan rencana operasional untuk menyerang aset, kepemimpinan, dan fasilitas ISIS-K. Kami akan merespons dengan kekuatan dan ketepatan pada waktu kami, di tempat yang kami pilih dan saat yang kami pilih," tegas Presiden Biden.
 
Serangan bom bunuh diri yang diduga dilakukan oleh ISIS-Khorasan (ISIS-K) terjadi di gerbang bandara Kabul, menewaskan puluhan warga sipil dan 12 tentara Amerika Serikat, membuat puluhan ribu warga Afghanistan putus asa untuk melarikan diri ke dalam kekacauan.
 
 
Pejabat kesehatan Kabul juga mengatakan bahwa 60 warga sipil tewas. Video yang direkam oleh wartawan Afghanistan menunjukkan puluhan mayat berserakan di sekitar kanal di tepi bandara. Setidaknya dua ledakan mengguncang daerah itu, kata saksi mata.
 
"Setidaknya dua ledakan menguncang daerah itu," kata seorang saksi mata, dikutip dari Reuters.
 
Serangan ini diyakini sebagai peristiwa yang paling banyak menewaskan tentara Amerika Serikat di Afghanistan dalam satu insiden, sejak 30 personel AS tewas ketika sebuah helikopter ditembak jatuh pada Agustus 2011.
 
Sebelumnya, Negara Amerika Serikat, Australia, dan Inggris telah memberikan peringatan bahwa akan ada bahaya potensi serangan teroris di sekitar bandara Kabul. Ketiga negara tersebut mengeluarkan peringatan agar seluruh warga menjauh dari kawasan di sekitar bandara internasional Kabul, karena dikhawatirkan akan terjadi ledakan.***

Editor: Adi Ramadhan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x