Network
MEDIA PAKUAN - Kantor Berita mengatakan, setelah adanya pertemuan, Presiden AS dan Perdana Menteri Jepang memberikan pernyataan mengenai situasi Taiwan dengan China, Jumat 16 April 2021.
Mereka memberikan rujukan bahwa pentingnya adanya perdamaian dan stabilitas di selat Taiwan.
"pentingnya perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan", kata mereka yang dikutip Media Pakuan dari Reuters.
Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga mengatakan dia telah membahas situasi Taiwan dan situasi di provinsi Xinjiang China dengan Presiden AS Biden pada Jumat dan keduanya telah menegaskan kembali pentingnya perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan.
Baca Juga: 10 Diplomat AS Diminta Pergi, inilah Cara Rusia Balas Dendam Terhadap Amerika Serikat
Baca Juga: Segera Ketahui Penerima BLT UMKM Agar Bisa Cair BPUM Rp1,2 Juta
"Kami ... membahas keadaan di Taiwan dan Daerah Otonomi Uighur Xinjiang," kata Suga pada konferensi pers bersama di Gedung Putih setelah pertemuan puncak dengan Biden.
Yoshihide Suga menegaskan bahwa dirinya tidak bisa menyebutkan secara rinci terkait pembahasan mengenai Taiwan namun pastinya sudah ada pernyataan dan kesepakatan antara Jepang dan AS untuk mendukung adanya perdamaian antara Taiwan dan China.
"Saya menahan diri untuk tidak menyebutkan detailnya, karena ini berkaitan dengan pertukaran diplomatik, tetapi sudah ada pengakuan yang disepakati atas pentingnya perdamaian dan stabilitas Selat Taiwan antara Jepang dan Amerika Serikat, yang ditegaskan kembali pada kesempatan ini," katanya.
Baca Juga: Update! Token Listrik Gratis 100% April 2021 Berubah Menjadi Diskon, Inilah Mekanismenya
Baca Juga: Token Listrik Gratis April 2021 Diganti Dengan Diskon, Untuk Mendapatkannya Tidak Perlu Akses di www.pln.co.id
"Saya juga menjelaskan posisi dan inisiatif Jepang terkait situasi di Daerah Otonomi Uighur Xinjiang kepada presiden, yang menurut saya memahami poin saya." sambungnya
Suga juga mengatakan dia dan Biden sepakat tentang perlunya diskusi terbuka dengan China dalam konteks melindungi nilai-nilai universal dan stabilitas dalam hubungan internasional.***
