Miris! Pandemi dan Kelaparan Paksa Warga Meksiko Jadi Pekerja Seks, Apapun Mereka Lakukan Demi Membeli Makanan

- 12 April 2021, 12:38 WIB
Pekerja seks di Meksiko
Pekerja seks di Meksiko /Los Angeles Daily News/

MEDIA PAKUAN - Pandemi yang membuat sulit hampir seluruh umat manusia di dunia, dirasakan pula oleh warga Meksiko.

Bahkan mantan pekerja seks di Meksiko yang semula telah berhenti terpaksa kembali melakukan pekerjaan itu demi bisa bertahan hidup.

Claudia, salah satu dari pekerja seks Meksiko, membeberkan kisahnya kepada media.

Baca Juga: Peringati Hari Nasional, Militer Israel Tutup Seluruh Wilayah Tepi Barat dan Jalur Gaza Palestina

Claudia merupakan mantan pekerja seks jalanan yang telah berhenti satu dekade atau sepuluh tahun lamanya setelah menikah dengan mantan kliennya.

Tetapi ketika suaminya kehilangan pekerjaan akibat pandemi, yang membuat tunggakan apartemennya tak bisa dibayar selama empat bulan, membuatnya berpikir bahwa solusi yang bisa dilihatnya adalah kembali bekerja di jalanan.

"Itu adalah penghasilan untuk makan, untuk membayar sewa yang kita miliki," katanya.

Baca Juga: THR Lebaran 2021, Begini Kebijakan dari Menaker Ida Fauziyah!

Claudia juga mengatakan, rekan kerjanya di masa lalu pun kembali melakukan hal yang sama.

Ia adalah Laura, yang merupakan seorang wanita transgender berusia 62 tahun yang mengaku mulai bekerja di jalanan kota Meksiko sejak 40 tahun lalu.

Laura mengaku bekeja keras satiap hari untuk tinggal di rumah. Jika dia mendapat klien pada hari itu, dia mungkin bisa membeli kamar hotel murah untuk malam itu. Dan jika tidak, dia akan tidur di jalan.

Selain itu, dia juga mengatakan, banyak kliennya telah kehilangan pekerjaan akibat pandemi sehingga tidak bisa lagi membayarnya.

Baca Juga: Epic Comeback! Demonstran Myanmar Balas Dendam kepada Junta Militer Myanmar, 19 Tentara Tewas

Situasi serba kekurangan pun sempat memaksanya untuk menggadaikan teleponnya, yang merupakan alat satu-satunya untuk mengontak dengan beberapa pelanggan tetapnya.

Keadan menjadi lebih sulit bagi pekerja seks jalanan yang tua seperti Laura, karena ribuan pekerja seks jalanan baru telah bermunculan akibat pandemi.

Sementara itu, pemimpin kelompok aktivis Street Brigade in Support of Women, Elvira Madrid mengatakan, kelompoknya telah menemukan 15.200 pekerja seks di jalanan Kota Meksiko pada bulan Agustus.

Madrid mengatakan, jumlah itu dua kali lipat dari angka sebelum pandemi.

Baca Juga: Jokowi Jamin Ini Dalam Panyaluran BLT BPJS Ketenagakerjaan Rp1,2 Juta April 2021, Dipastikan Bakal Lancar

"Yang mengejutkan adalah ada lebih banyak lagi. Di setiap sudut jalan - itu mengejutkan," katanya.

"Kebanyakan dari mereka, sekitar 40 persen lainnya merupakan pelayan yang belum pernah bekerja di perdagangan seks sebelumnya,” katanya.

"Anda tahu, ketika mereka menutup restoran, orang harus makan dan harus memberikan apa yang dibutuhkan anak-anak mereka. Dan kemudian para ibu tunggal - kebanyakan dari mereka bekerja di toko, toko pakaian, bar, kosmetik." lanjutnya.

"Mereka menangis dan berkata, 'Saya tidak ingin melakukan ini, tetapi saya harus memberi makan anak-anak saya," kata Madrid.

Baca Juga: Konten Video Mukbang Dianggap Melanggar Aturan, China Kecam akan Turunkan Sanksi Keras

"Tapi ada 20 persen lagi yang lebih mengejutkan kami. Mereka adalah ibu rumah tangga, wanita dengan tas belanjaan yang melakukannya dengan bayaran 50 peso, atau apa pun yang mereka butuhkan untuk membeli makanan. Mereka tidak melindungi diri mereka sendiri (menggunakan kondom) karena mereka tidak menganggap diri mereka sebagai pekerja seks." katanya.***

Editor: Siti Andini

Sumber: APNews


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x