Pemerintah Jepang Persingkat Jam Kerja, Seorang Operator Restoran Bilang Kebijakan Munafik

- 30 Maret 2021, 17:30 WIB
Suasana pertokoan di Tokyo Jepang
Suasana pertokoan di Tokyo Jepang /Pixabay/

MEDIA PAKUAN-Seorang operator restoran di Tokyo, Kozo Hasegawa menggugat kota tersebut karena memberlakukan jam kerja yang lebih pendek.

Dia menyebut kebijakan tersebut sebagai kemunafikan.

Hasegawa merupakan operator dari 43 restoran terutama restoran yang menginspirasi film "Kill Bill: Volume I,"

Baca Juga: Makin Kejam! Demonstran Anti Kudeta Dibakar Hidup-Hidup oleh Junta Militer Myanmar

Hasegawa menentang konstitusionalitas tindakan tersebut dan mengatakan laporan para pekerja lembaga pemerintah yang keluar pada malam hari membuktikan bahwa mereka juga tidak meyakini pada protokol Covid-19 yang diterapkan.

"Mereka tidak berpikir bahwa sangat berbahaya bagi mereka untuk keluar dan minum," katanya, presiden Global-Dining Inc kepada wartawan, Selasa, 30 Maret 2021.

Semua restoran di ibu kota mengeluhkan kebijakan itu. Meskipun Tokyo lebih luas mencabut keadaan darurat awal bulan ini, namun hal tersebut membatasi dan akan mendapatkan denda kepada restoran yang buka lebih dari jam 21.00 waktu setempat.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Norihisa Tamura meminta maaf setelah media melaporkan bahwa 23 pegawai kementerian telah mengadakan pesta larut malam di sebuah pub di distrik Ginza, Tokyo. 

Infeksi Covid 19 menunjukan turun dari puncaknya, namun trennya semakin meningkat dalam beberapa hari terakhir. Hal tersebut semakin menimbulkan kekhawatiran mengundang gelombang ke empat.

Selain itu, Hasegawa juga mengatakan, pembatasan bisnis tidak ilmiah dan tidak adil. Tim hukumnya telah mengumpulkan lebih dari 17 juta yen atau 154.615 dolar untuk biaya hukum dan hanya meminta ganti rugi 104 yen.

Sementara itu, sebagaina ahli kesehatan menjelaskan bahwa, kepatuhan terhadap aturan kebersihan dan jarak sosial telah membantu Jepang menjaga keseluruhan kasus Covid-19 dan menurunkan tingkat kematian.

Baca Juga: Kelompok advokasi: 500 Orang Tewas Sejak Kudeta, Para Protes Lakukan Taktik Lawan Junta dengan Buang Sampah

Sementara itu, perwakilan Pemerintah Metropolitan Tokyo dan  Kementerian kesehatan tidak segera menanggapi ketika dimintai komentar.***

Editor: Hanif Nasution

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x