Disisi lain, Min Aung Hlaing juga mengancam tindakan terorisme yang dilakukan oleh para demonstran, sehingga mengganggu ketenangan dan keamanan negara.
Keterangan tersebut berdasarkan kutipan Media Pakuan dari AFP pada Sabtu, 27 Maret 2021.
Baca Juga: Jokowi Minta Hentikan Perdebatan Impor Beras Karena Bisa Pengaruhi Harga
Para polisi juga ikut andil dalam menembak para pengunjuk rasa anti kudeta.
Seorang wartawan yang bernama Mai Kaung Saing mengatakan, militer dan polisi tanpa memberikan peringatan menembak demonstran.
Perlu diketahui, korban yang tewas versi Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik yaitu sebanyak 330 jiwa.
Sedangkan, pengunjuk rasa anti kudeta yang ditahan yaitu ada 3000 ribu orang.
Para pegawai juga melakukan aksi mogok kerja sehingga perekonomian di Myanmar, seketika berhenti.***