TERUNGKAP! Arkeolog Mesir Simpulkan Penyebab Kematian Fir'aun Seqenenre Tao II 3.600 Tahun Lalu

- 18 Februari 2021, 20:36 WIB
lustrasi Mumi Firaun
lustrasi Mumi Firaun /Pixabay.com/jdegheest



MEDIA PAKUAN - Ilmuan Arkeologi Mesir menyebut melalui sebuah studi berbasis teknologi telah berhasil memperoleh  petunjuk baru terkait pembunuhan seorang Fir'aun.

Mereka menyebutnya Fir'aun Seqenenre Tao II.
Fir'aun yang  memerintah atau seorang raja Mesir pada lebih dari tiga ribu tahun lalu.

Dalam hasil penelitian mereka yang diterbitkan di Frontiers of Medicine, juga mengungkapkan hasil pemindaian atau CT scan terhadap tulang mumi Fir'aun.
 
Baca Juga: Innalillahi! BEC Bandung Kebakaran, Petugas Kesulitan Padamkan Api

Setelah dilakukan pemindaian serta berdasarkan analisis  hasilnya menunjukkan bahwa firaun tewas saat berusia sekitar 40 tahun.

Dilansir dari english.alarabiya.net, penelitian arkeologi terhadap mumi Fir'aun telah menghabiskan waktu beberapa dekade. Penelitian bertujuan untuk menguraikan kematian Seqenenre.

Tubuh mumi Seqenenre ditemukan pada akhir abad ke-19, setelah penemuan itu diketahui mumi Seqenenre memiliki bekas luka pada wajahnya.

Mantan Menteri Purbakala Mesir yang merupakan seorang Arkeolog Zahi Hawass menyebut Seqenenre Tao II memerintah atas Mesir selatan sekitar 1.600 tahun sebelum Kristus.
 
Baca Juga: Pandemi Belum Mereda! Polres Sukabumi Kota Bagi-bagikan Buku Kepada Pelajar, Sumarni: Awas Pakai Masker

"Dia terkenal memimpin pasukan Mesir melawan Hyksos, sebuah dinasti asal Asia Barat yang telah mengambil alih Delta Nil," ujarnya seperti dikutip Media Pakuan, Kamis, 18 Februari 2021.

Sementara itu, ahli radiologi Universitas Kairo Sahar Salim mengatakan, tubuh Seqenenre telah diperiksa dengan sinar-X pada tahun 1960-an.

Hasil pemeriksaan menunjukkan luka di kepala, sehingga menimbulkan teori bahwa dia terbunuh dalam pertempuran, atau pembunuhan yang terjadi di istana.
 
Baca Juga: Inovatif! Bandung Barat Hasilkan Pisang Variates Baru, Begini Harapan Bupati AA Umbara

"Namun setelah melakukan CT scan dan menghasilkan gambar 3D, disimpulkan bahwa dia dibunuh dalam "upacara eksekusi" setelah ditawan di medan perang," kata Sahar Salim.

Sahar Salim menjelaskan, CT scan mengungkapkan rincian cedera pada kepala, termasuk menunjukkan luka yang tidak ditemukan dalam pemeriksaan sebelumnya.

Para peneliti kemudian melakukan analisis atas luka-luka tersebut dengan mengaitkannya pada berbagai senjata Hyksos yang sidah tersimpan di Museum yang berada di Kaioro Mesir.
 
Baca Juga: Biadab! KKB Papua Tidak Hanya Incar TNI, Kini IRT Jadi Korban Keganasan Gerombolan Bersenjata

Beberapa persenjataan kuno milik Hyksos sebuah pasukan perang kerajaan asal Asia diantaranya adalah kapak, tombak, dan beberapa pisau belati.

"Terdapat cacat pada tangan mumi menunjukkan Seqenenre mungkin telah ditangkap di medan perang, dan tangannya diikat di belakang punggung, sehingga dia tidak bisa menangkis serangan ke arah kepala" kata Sahar.***








 

Editor: Ahmad R

Sumber: english alarabiya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x