MEDIA PAKUAN - Seruan untuk "meninggalkan Libya Sendirian" dilakukan oleh Dewan Keamanan dan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres kepada ribuan pejuang asing dan tentara bayaran, Kamis
Pada tahun 2014, Libya terpecah menjadi dua bagian, antara Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) di ibu kota Tripoli, dan Tentara Nasional Libya (LNA) yang berbasis di timur Khalifa Haftar.
Pada bulan Oktober, Pemerintah saingan menyetujui untuk gencatan senjata, namun mereka belum mundur.
Baca Juga: Proses Vaksinasi Kabupaten Sukabumi Hari ini, Bupati Jadi yang Pertama
LNA Haftar didukung oleh Mesir, Rusia dan Uni Emirat Arab, sedangkan pemerintah didukung oleh Turki.
Gutters mengatakan pada wartawan bahwa, "gencatan senjata masih berlaku," Kamis.
Dia menyarankan pasukan asing untuk berpindah sementara ke daerah Benghazi dan ke Tripoli.
Baca Juga: Buruan Cek eform.bri.co.id Sebelum Ketinggalan! BLT UMKM BPUM Rp2,4 Juta Jadi Cair di 2021
"Sangat penting bahwa semua pasukan asing dan semua tentara bayaran asing pindah dulu ke Benghazi dan ke Tripoli dan, dari sana, mundur dan meninggalkan Libya sendirian, karena Libya telah membuktikan bahwa, dibiarkan sendiri, mereka mampu mengatasi masalah mereka," kata Gutters.