Teheran Sebut Israel Kanker Ganas Wajib Dihancurkan! AS Minta Bantuan Beijing

15 April 2024, 13:55 WIB
Teheran Sebut Israel Kanker Ganas Wajib Dihancurkan! AS Minta Bantuan Beijing // ANTARA/Ana/

MEDIA PAKUAN - Hubungan Iran dan Israel semakin memanas, pada Sabtu (14/4) Teheran dilaporkan menembak 300 rudal dan drone berbagai jenis ke Negeri Zionis.

Kedua negara merupakan sekutu hingga revolusi Islam tahun 1979 di Iran, yang melahirkan rezim yang menggunakan sikap menentang Israel sebagai bagian penting dari ideologinya.

Iran tidak mengakui hak Israel untuk hidup dan berupaya memberantasnya.

Pemimpin tertinggi negara itu, Ayatollah Ali Khamenei, sebelumnya menyebut Israel sebagai “tumor kanker” yang “pasti akan dicabut dan dihancurkan”.

Sementara, Israel percaya bahwa Iran merupakan ancaman nyata sebagaimana dibuktikan oleh retorika Teheran.

Sebut saja pembentukan kekuatan proksi yang bersumpah untuk menghancurkan Israel, pendanaan dan persenjataannya terhadap kelompok-kelompok Palestina termasuk Hamas dan kelompok militan Syiah Lebanon, Hizbullah, dan upaya rahasia untuk membuat senjata nuklir, meskipun Iran membantah berupaya membuat bom nuklir.

Baca Juga: Cristiano Ronaldo Menghipnotis Rakyat Iran, Teheran yang Gila Sepak Bola Terhenti

Iran ingin membalas serangan Israel

Iran mengatakan, pemboman terhadap Israel pada Sabtu malam adalah respons terhadap serangan udara tanggal 1 April terhadap gedung konsulat Iran di ibu kota Suriah, Damaskus, yang menewaskan komandan senior Iran.

Iran menyalahkan Israel atas serangan udara tersebut, yang dianggap sebagai pelanggaran kedaulatannya.

Israel belum menyatakan pihaknya melakukan hal tersebut namun secara luas diasumsikan telah melakukan hal tersebut.

Tiga belas orang tewas, termasuk Brigjen Mohammad Reza Zahedi - seorang komandan senior pasukan Quds, cabang elit Garda Republik (IRGC) Iran di luar negeri. Dia telah menjadi tokoh kunci dalam operasi Iran untuk mempersenjatai kelompok bersenjata Syiah Lebanon, Hizbullah.

Serangan di konsulat ini mengikuti pola serangan udara terhadap sasaran-sasaran Iran yang secara luas dikaitkan dengan Israel. Beberapa komandan senior IRGC telah tewas dalam serangan udara di Suriah dalam beberapa bulan terakhir.

Baca Juga: Iran Klaim Swedia Menjadi Markas Teroris, Basis Terorisme Anti Teheran

Sementara Beijing menggunakan pengaruhnya agar mencegah Iran menyerang Israel.

Jumat (12/4) waktu setempat Tiongkok memastikan hal tersebut. ’’Tiongkok akan terus memainkan peran konstruktif dalam penyelesaian masalah Timur Tengah dan berkontribusi meredakan situasi. Pihak Amerika khususnya harus memainkan peran yang konstruktif,’’ ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Mao Ning dilansir AFP.

AS telah berkali-kali memohon kepada Tiongkok agar berbuat lebih banyak untuk mengatasi krisis itu. Terutama memberikan tekanan terhadap Iran yang notabene sekutu Hamas.

Beijing justru mengkritik sikap AS yang bias kepada Israel. ’’Putaran eskalasi ini adalah manifestasi terbaru dari dampak konflik Gaza dan konflik Gaza harus segera dihentikan,’’ tegas Mao seraya menambahkan bahwa Beijing menyerukan segera direalisasikannya gencatan senjata.***

Editor: Popi Siti Sopiah

Tags

Terkini

Terpopuler