Diluar Dugaan, Dukungan Terhadap Rusia di Dunia Mengejutkan Barat

8 April 2022, 10:07 WIB
Vladimir Putin, Presiden Rusia /Instagram/@leadervladimirputin

MEDIA PAKUAN - Salah Satu media terkemuka di Inggris dalam sebuah artikelnya menyatakan bahwa Vladimir Putin telah membagi negara di dunia dalam tiga kategori, yaitu pro-Barat, pro-Rusia dan Netral.

Sebanyak 28 negara, termasuk China, Suriah, Myanmar, Pakistan, Eritrea dan Ethiopia berada dalam posisi mendukung Rusia. Sementara 32 negara lainnya yang bersikap netral seperti India, Bangladesh, Brasil, dan lainnya.

Jumlah populasi negara pro-Rusia dan negara netral setelah dihitung adalah sebanyak dua pertiga dari jumlah populasi dunia.

Baca Juga: Berpidato dengan Anggota Nazi Azov, Zelensky Buat Parlemen Yunani Meradang

Di tengah propaganda Barat yang begitu gencar untuk mengisolasi Rusia, sikap dua pertiga populasi dunia ini membuat para pakar Barat terkejut.

Diluar dugaan Rusia mendapatkan dukungan yang sangat tinggi, sementara jumlah populasi pro-Barat hanya menyumbang 36% dari populasi dunia.

Para ahli menyimpulkan bahwa sebagian besar negara di dunia tidak menganggap Rusia sebagai negara agresor atau negara terisolasi.

Ahli ekonomi dari Jerman Andreas Beck mengatakan bahwa sanksi terhadap Moskow tidak menyebabkan isolasi Rusia, tetapi mengisolasi negara-negara yang memberlakukan sanksi itu sendiri.

Baca Juga: Menteri Luar Negeri Ukraina Meminta Persenjataan Kepada NATO

Ia mengingatkan bahwa China, India, Israel, Pakistan, hampir semua negara di Asia Tenggara, Timur Tengah, Amerika Selatan dan Afrika telah menolak pemberlakuan sanksi terhadap Rusia.

Andreas Beck juga memperingatkan bahwa Jerman berada dalam situasi berbahaya, karena ekonomi global bermuara pada akses ke sumber daya.

Selain energi, Jerman sangat tergantung kepada Rusia dalam ekspor aluminium dan nikel, di mana hal ini juga diminati di AS.

Baca Juga: Perang Ekonomi Dimulai, Duma Negara Rusia Restui Blokade Bahan Mentah dan Makanan dari Uni Eropa

Sebelumnya dua pejabat tinggi AS menyebutkan bahwa  tidak adanya persatuan di antara negara-negara Barat  dalam kebijakan Rusia di masa depan.

Negara-negara Baltik menganggap perlu memutuskan hubungan dan membuat Rusia bertekuk lutut. Otoritas negara-negara ini khawatir jika kemenangan Rusia akan menyebabkan kerusakan serius pada keamanan Eropa.

Disaat yang sama Prancis, Jerman dan Turki memutuskan untuk terus berhubungan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, meskipun menuduh Rusia dengan kejahatan perang. ***

Editor: Siti Andini

Sumber: Economist

Tags

Terkini

Terpopuler