Network
MEDIA PAKUAN - Pidato Volodymyr Zelensky melalui video di depan Parlemen Yunani, bersama dengan anggota Nazi Azov menyebabkan kekisruhan di parlemen.
Zelensky saat itu berbicara tentang situasi di Ukraina dan mendesak Yunani untuk memberikan dukungan yang maksimal.
Ia juga meminta politisi untuk menonton pembicaraan langsung dari dua anggota Nazi Azov dari Mariupol.
Zelensky mengatakan "Ini adalah dua orang Ukraina asal Yunani, salah satunya memakai topeng, dia tidak bisa menunjukkan wajahnya, saya harap Anda mengerti," katanya.
Salah anggota Azov yang mengaku bernama Leonta Mikhail, lahir di Mariupol, mengklaim kakeknya berperang melawan Nazi selama Perang Dunia Kedua.
"Saya tidak akan membicarakan kesulitan yang kami alami saat berpartisipasi dalam pertahanan Ukraina di batalyon Azov. Ada banyak orang Yunani di Mariupol, kami meminta Anda untuk membantu kami," katanya.
Orang kedua yang mengaku sebagai Anastasios dan berada di Mariupol mengatakan "Anda bisa membantu, bisa mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Mariupol," katanya.
Baca Juga: Perang Ekonomi Dimulai, Duma Negara Rusia Restui Blokade Bahan Mentah dan Makanan dari Uni Eropa
Ketua Parlemen Konstantinos Tasoulas merespon "Yunani berada di pihak Kyiv sejak saat pertama dan mengirimkan bantuan militer dan kemanusiaannya."
Usai 15 menit pembicaraan, Sekretaris partai Tsipras Olga Gerovasili marah dengan adanya batalyon Azov di depan parlemen, menilai itu tidak dapat diterima dan sama sekali tidak pantas.
Hanya anggota parlemen dari partai Demokrasi Baru yang berkuasa yang menyambut pidato Zelensky saat itu.
Deputi Partai Komunis Yunani KKE dan partai sayap kanan Solusi Yunani, menolak sejak awal untuk menghadiri pertemuan itu. ***
