Pilu Kesaksian Muslim Ukraina, Ramadhan 2022 Di Tengah Gempuran Bom Rusia

5 April 2022, 12:01 WIB
Pilu Kesaksian Muslim Ukraina, Ramadhan 2022 Di Tengah Gempuran Bom Rusia /REUTERS/ZOHRA BENSEMRA/

MEDIA PAKUAN - Bagi umat Muslim Ukraina Ramadhan tahun ini merupakan bulan puasa tersulit dikarena invasi Rusia terus berjalan.

Bagi mereka kesulitan Ramadhan tahun ini tak lagi dijadikan hambatan, banyak umat Islam ukraina yang berencana mengunakan momen musim ini dijadikan untuk pengumpulan dana guna mendukung mereka yang membutuhkan.

Niyara Nimatova, seorang Tatar Krimea dan kepala Liga Muslim Ukraina melakukan penggalangan dana untuk mereka yang membutuhkan.

Baca Juga: Usai Shalat Tarawih Depan Ka'bah, Wanita Indonesia Ini Lihat Kejadian Tidak Terduga di Masjidil Haram

“Banyak Muslim pergi ke luar negeri dan mereka yang masih di Ukraina membutuhkan dukungan,” kata Nimatova dilansir dari Aljazeera, dikutip selasa,5 April 2022.

Lima minggu sudah Rusia menginvasi Ukraina, Situasi ini membuat lebih dari 10 juta orang meninggalkan tanah kelahirannya untuk menyelamatkan diri dari kecamuk perang.

Muslim berjumlah sekitar satu persen dari populasi Ukraina, negara mayoritas Kristen Ortodoks. Sebelum perang, Ukraina adalah rumah bagi lebih dari 20.000 warga negara Turki, serta sejumlah orang Turki, terutama Tatar Krimea.

Baca Juga: Komplotan Maling Bobol Warung di Sukabumi Curi Beras Hingga Tabung Gas, Gegara Kebutuhan Ekonomi?

Sementara banyak keluarga Muslim melarikan diri dari perbatasan, banyak yang berlindung di pusat Islam di Chernivtsi.

Persiapan ramadan menjadi sulit dan emosional tahun ini karena banyak bom jatuh di negara itu dan jam malam diberlakukan, membatasi pergerakan di malam hari ketika keluarga berkumpul untuk berbuka puasa.

“Kita harus siap melakukan yang terbaik untuk mendapatkan pengampunan Tuhan, berdoa untuk keluarga kita, jiwa kita, negara kita, Ukraina,” kata Nimatova, yang suaminya, Muhammet Mamutov, adalah seorang imam.

Baca Juga: Marissya Icha Alami Kerugian Hingga Milyaran Rupiah dari Tambang Miliknya, Netizen Doakan Begini

Isa Celebi, seorang penjual gorden Turki yang telah tinggal di Ukraina sejak 2010, mengatakan Ramadhan tahun ini akan membuat banyak orang jauh dari rumah mereka, dengan beberapa “bahkan tinggal di mobil mereka”.

“Kami selalu membuka rumah kami untuk orang-orang selama Ramadhan, atau perang. Kami akan membagi roti kami,” katanya.

Menurutnya, perang sangat mempengaruhi terhadap ekonomi. Ia mengaku berjuang keras untuk sekedar bertahan hidup.

“Bisnis saya telah sepenuhnya berhenti. Tapi saya percaya kita akan melihat akhir, mungkin dalam satu tahun, mungkin dua, tetapi hari-hari baik akan kembali. Itu sebabnya saya tidak akan meninggalkan negara ini,” pungkasnya.***

Editor: Popi Siti Sopiah

Sumber: Aljazeera

Tags

Terkini

Terpopuler