Tak Cukup dengan Bom, Ukraina Klaim Rusia Tangkap hingga Blokir Konvoi Kemanusiaan di Mariupol

23 Maret 2022, 13:37 WIB
Petugas pemadam kebakaran berjalan melewati gedung yang rusak akibat penembakan di Mariupol, Ukraina, Kamis, 10 Maret 2022. /AP Photo/Evgeniy Maloletka/

MEDIA PAKUAN - Pasukan Rusia terus melancarkan serangan yang hampir sebulan lamanya dengan membombardir kota-kota besar dan kecil. Salah satu kota yang menjadi sasaran mereka kini adalah Mariupol.

Kota pelabuhan Mariupol diserang angkatan laut setelah berminggu-minggu di udara dan pemogokan tanah.

“Mereka (Rusia) mengebom kami selama 20 hari terakhir,” kata Viktoria Totsen, 39 tahun, yang melarikan diri ke Polandia.

Baca Juga: AS dan Uni Eropa Siap Tekan Lagi Rusia Lewat Pengetatan Sanksi Pasca Kunjungan Joe Biden ke Eropa

“Selama lima hari terakhir, pesawat terbang di atas kami setiap lima detik dan menjatuhkan bom di mana-mana ,di gedung tempat tinggal, taman kanak-kanak, sekolah seni, di mana-mana,” tambahnya.

Tak hanya serangan, Ukraina juga mengklaim bahwa Rusia membuat kekejian lain di Mariupol, yakni menangkap 15 pekerja penyelamat dan pengemudi dari konvoi kemanusiaan.

Para pekerja itu bertugas untuk mendapatkan makanan yang sangat dibutuhkan dan pasokan lain ke kota pelabuhan Mariupol yang berdarah.

Baca Juga: Di Tengah Bayangan Perang, Taiwan Diguncang Gempa 7,0 Skala Richter

Presiden Zelensky yang berbicara pada Selasa malam juga menuduh pasukan Rusia memblokir konvoi bantuan meskipun menyetujui rute sebelumnya.

“Kami mencoba untuk mengatur koridor kemanusiaan yang stabil untuk penduduk Mariupol, tetapi hampir semua upaya kami, sayangnya, digagalkan oleh penjajah Rusia, dengan penembakan atau teror yang disengaja,” kata Zelensky.

Palang Merah mengonfirmasi konvoi bantuan kemanusiaan yang berusaha mencapai kota itu tidak dapat masuk.

Upaya konvoi untuk memberikan bantuan datang ketika kapal angkatan laut Rusia bergabung dalam apa yang telah berminggu-minggu serangan udara dan darat Rusia ke Mariupol, kata para pejabat AS.

Baca Juga: Amerika Serikat Motor Penggerak NATO yang Miskin Tetapi Tetap Bersikap Pongah

Seorang pejabat senior pertahanan AS, yang berbicara dengan syarat anonim untuk memberikan penilaian Pentagon, mengatakan kapal-kapal Rusia di Laut Azov menambah penembakan Mariupol.

Pejabat itu mengatakan ada sekitar tujuh kapal Rusia di daerah itu, termasuk kapal penyapu ranjau dan beberapa kapal pendarat.***

Editor: Siti Andini

Sumber: APNews

Tags

Terkini

Terpopuler