Buka lowongan Kerja 28 Ribu Wanita Arab Saudi Melamar, Salip Kaum Pria

18 Februari 2022, 15:21 WIB
Buka lowongan Kerja, 28 Ribu Wanita Arab Saudi Melamar, Salib Kaum Laki-laki /Ilustrasi/Pixabay

MEDIA PAKUAN - Sebanyak 28 ribu orang pendaftar wanita tertarik pada sebuah iklan lowongan kerja yang dipasang oleh operator kereta api di Arab Saudi.

Menurut perusahaan tersebut, pengumuman iklan akan merekrut sebanyak 30 orang wanita sebagai pengemudi kereta.

Dari penilaian secara online oleh perusahaan kereta api Spanyol Renfe, pada hari Rabu mengatakan persyaratan latar belakang akademik dan keterampilan bahasa Inggris telah mengurangi jumlah pelamar hingga setengahnya.

Baca Juga: Kapal Pengangkut Ribuan Mobil Mewah, Terbakar di Perairan Atlantik Tengah

Seleksi pada jumlah sisa berikutnya akan dilakukan pada pertengahan Maret.

Kandidat yang berhasil akan menjalani satu tahun pelatihan, nantinya akan bertanggung jawab untuk mengendarai kereta dengan jalur dua kota suci Mekah dan Madinah.

Iklan tersebut merupakan pertama kali diumumkan untuk wanita di Kerajaan Arab Saudi.

Renfe, yang mengatakan ingin menciptakan peluang bagi perempuan dalam bisnis lokalnya, saat ini mencoba 80 laki-laki untuk mengemudikan api di Arab Saudi, dan memiliki 50 orang yang bekerja di bawah intruksinya.

Baca Juga: PRMN Jalin Kerjasama dengan KNPI Jawa Barat Cetak Ribuan Content Creator Berkualitas

Pemerintah Saudi telah melakukan upaya untuk meningkatkan jumlah pekerja wanita sebagai bagian dari rencana Putra Mahkota Mohammed bin Salman untuk mendiversifikasi ekonomi yang bergantung pada minyak.

Kebijakan ini telah membawa dampak reformasi sosial, termasuk larangan mengemudi bagi perempuan dan melonggarkan undang-undang perwalian laki-laki untuk mendukung olahraga dengan bebas.

Dari perubahan tersebut, partisipasi perempuan dalam angkatan kerja meningkat hampir dua kali lipat selama lima tahun terakhir 33%, dan lebih banyak perempuan dibandingkan laki-laki yang memasuki angkatan kerja pada paruh pertama tahun lalu.

Namun, laki-laki masih memegang mayoritas pekerjaan, terutama di sektor publik, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan tahun lalu oleh Brookings Institute yang berbasis di AS. ***

Editor: Popi Siti Sopiah

Sumber: Saudigazette

Tags

Terkini

Terpopuler