MEDIA PAKUAN - Sekelompok warga negara Inggris yang terdampar di Afganistan menjerit meminta bantuan untuk bisa keluar dari negara itu.
Diperkirakan ada sekitar 30 orang, mereka telah memperlihatkan sebuah video agar mereka dan keluarga mereka keluar dari negara itu, dan menuduh London menyerahkan mereka kepada Taliban.
Melansir dari Arabnews, dalam unggahanya Enam belas pria, memegang paspor Inggris mereka memohon kepada pemerintah Inggris untuk mengevakuasi mereka dan keluarga mereka.
Baca Juga: Chelsea Islan Dilamar Pacar, Ibu Rob Clinton Kardinal Beri Ucapan Selamat
Seorang juru bicara kelompok itu mengatakan ada 100 dari mereka di negara itu, semua bagian dari grup WhatsApp, dan 30 telah berhasil mencapai Kabul secara rahasia untuk merekam pesan awal bulan ini.
“Kami menuntut agar pemerintah tidak lepas dari tanggung jawab terhadap warga dan keluarganya,” katanya. “Kita harus kembali ke kehidupan kita di Inggris.”
Seperti diketahui, Taliban begitu cepat merebut Afganistan pada Juli dan Agustus tahun ini. Hingga membuat AS, Inggris, dan negara-negara lain lengah.
Baca Juga: KPK Selidiki Dugaan Korupsi di Dinas TPHP NTT, Lili Pintauli: Terkait Pengadaan Benih Bawang Merah!
Menurut juru bicara kelompok Inggris itu, profesi mereka berbeda mulai dari tukang ledeng, petugas kesehatan, insinyur hingga supir taksi.
Mereka meminta agar persyaratan visa dihapuskan untuk anggota keluarga mereka untuk mempercepat pemindahan mereka dari Afghanistan.
“Kami memang sangat berterimakasih kepada mereka(polisi) yang sudah membantu
dan mengevakuasi ribuan orang ke tempat yang aman selama Operasi Pitting, kami mendukung mereka dan kami berterima kasih kepada mereka. Tapi misinya belum selesai,” katanya. “Kami masih terdampar dan harus kembali ke kehidupan kami di Inggris.”
Baca Juga: Kaki Kram Langsung Sembuh dengan Mengangkat Tangan! Berikut Ini Tips Ajaib Berguna untuk Sehari-hari
Dalam pesan video mereka, warga Inggris menyoroti bagaimana evakuasi Amerika dari bandara Kabul, yang sekarang berfungsi penuh dan terus berlanjut, sementara tampaknya London telah "benar-benar melupakan dan meninggalkan kita."
Juru bicara itu mengatakan: "Kami menuntut pemerintah Inggris untuk bertindak sekarang dan segera mengatur penerbangan carteran untuk semua warga negara Inggris dan anggota keluarga dekat mereka."***