Kondisi Berdarah Kudeta Militer Myanmar di Tengah Pandemi, Puluhan Anak Kecil Terbunuh

18 Juli 2021, 12:18 WIB
Kondisi Berdarah Kudeta Militer Myanmar di Tengah Pandemi, Puluhan Anak Kecil Terbunuh /AFP/

MEDIA PAKUAN - Pakar Hak Asasi Manusia (HAM) Internasional menyebut puluhan anak kecil telah terbunuh dan ratusan lainnya ditahan secara sewenang-wenang oleh junta militer Myanmar.

Hal tersebut terus terjadi sejak kudeta yang dilakukan otoritas militer selama lebih dari lima bulan lalu yang mengakibatkan gejolak politik sangat tegang di tengah darurat kesehatan akibat pandemi Covid-19.

Dalam sebuah laporan komite hak anak PBB disebutkan bahwa mereka telah menerima informasi yang sangat valid, terdapat 75 anak kecil telah terbunuh dan sekitar seribu lainnya ditangkap di Myanmar.

Baca Juga: Inggris Lakukan Penelitian 'Covid Panjang' Hingga Rogoh Kocek Puluhan Juta Dolar

Dalam sebuah pernyataan ketua komite hak anak PBB Mikiko Otani mengatakan, ratusan bahkan ribuan anak-anak di Myanmar menjadi korban kejahatan selama kudeta berlangsungnya

"Anak-anak di Myanmar dikepung dan dimasukkan kedalam penjara, sebagian diantaranya telah menghadapi dan menjadi korban jiwa akibat kudeta militer," katanya.

Baca Juga: Sungai Parana Kekeringan, Argentina Kucurkan Jutaan Dolar untuk Bantu Masyarkat

Mikiko Otani menyebut, penduduk Myanmar telah mengambil bagian dalam protes massal yang berhadapan langsung dengan militer yang selalu bertindak brutal.

"Sejak kudeta terjadi anak-anak terpapar kekerasan tanpa pandang bulu, penembakan acak dan penangkapan sewenang-wenang setiap hari dilakukan," ujarnya.

Baca Juga: Tuduh Barcelona dan Lionel Messi Pro Palestina, Israel Batalkan Pertandingan di Yerusalem

Mereka, sambung Mikiko Otani, menodongkan senjata ke arah warga sipil termasuk anak-anak dan hal yang sama kuga terjadi pada orang tua dan saudara mereka.

"Kami sangat mengutuk pembunuhan anak-anak oleh junta dan polisi karena hal itu menunjukkan bahwa beberapa korban dibunuh di rumah mereka sendiri," tuturnya.

Baca Juga: Kepopuleran Karina aespa Kini Sukses Kalahkan Jennie BLACKPINK hingga Joy Red Velvet

Para ahli juga menyampaikan keprihatinan mendalam tentang gangguan yang cukup besar dalam perawatan medis penting dan pendidikan sekolah di seluruh Myanmar.

Akses masyarakat terhadap air minum dan makanan yang aman untuk anak-anak di daerah pedesaan juga sudah terganggu dan kesulitan.***

Editor: Siti Andini

Sumber: Aljazeera

Tags

Terkini

Terpopuler