MEDIA PAKUAN - Provinsi Filipina membatalkan kesepakatan bandara senilai 10 miliar dolar, yang merupakan proyek terbesar dengan melibatkan perusahaan China.
Pada tahun 2019, perusahaan Filipina MacroAsia Corp dan China Communications Construction Co (CCCC) telah memenangkan lelang untuk bermitra dengan pemerintah provinsi Cavite untuk meningkatkan bandara Sangley.
Namun baru-baru ini Filipina dengan nekat dan berani membatalkan proyek besar tersebut.
Baca Juga: Biden Siap Hancurkan Blok Perbedaan Rasis Kulit Hitam dan Kulit Putih di AS
"Pemberitahuan seleksi dan penghargaan untuk Proyek Bandara Internasional Sangley Point yang dikeluarkan pada 12 Februari 2020 dibatalkan," kata MacroAsia kepada bursa efek, Rabu, dikutip Media Pakuan dari Reuters.
Gubernur Cavite, Juanito Victor Remulla, mengatakan alasan pembatalan tersebut kepada media.
Dokumentasi konsorsium "kurang dalam tiga atau empat item", kata Remulla.
"Kami melihatnya sebagai tanda bahwa mereka tidak sepenuhnya berkomitmen pada proyek tersebut," lanjut Remulla.
Baca Juga: Subkompak Hatchback Inilah Yang Dimiliki Mini Cooper Kendaraan Era Tahun 2022 Mendatang
Selain itu, dalam sebuah posting Facebook-nya, Pemerintah Cavite akan memulai negosiasi baru untuk mitra sektor swasta untuk mengejar proyek bandara.
Sementara itu, konsorsium CCCC-MacroAsia pada tahun 2019 merupakan satu-satunya penawar untuk bandara senilai $ 10 miliar di luar ibu kota.
CCCC-MacroAsia merupakan salah satu proyek besar yang bertujuan menghilangkan tekanan dari empat terminal bandara internasional Manila yang terkenal padat.
Baca Juga: Coppa Italia: Zlatan Ibrahimovic Sebut Striker Inter Keledai Kecil
Sebelumnya pada bulan Agustus CCCC termasuk di antara perusahaan China yang masuk daftar hitam AS, karena peran mereka dalam membangun dan memiliterisasi pulau buatan Laut China Selatan.
Namun, Remulla mengatakan daftar hitam tersebut tidak ada hubungannya dengan pembatalan.
Atas pernyataan tersebut, CCCC China tidak langsung untuk dimintai komentar.***