Luar Biasa! Sampah Gunung Everest di Ubah Menjadi Harta Karun

21 Januari 2021, 10:50 WIB
Dok. FAJARI26 ISTAGRAM /

MEDIA PAKUAN - Sampah gunung Everest akan diubah menjadi karya seni dan dipamerkan untuk menigkatkan kesadaran pengunjung tentang pentingnya buang sampah untuk menyelamatkan keaslian bumi.

Sebagian orang mungkin beranggapan membuang sampah sembarangan sedikit saja tidak akan menimbulkan masalah yang lebih besar.

Baca Juga: Rp1,8 Miliar Dikucurkan Kemensos Guna Bantu Korban Bencana Banjir dan Longsor Kota Manado

Namun, bagaimana jika setiap orang berpendapat seperti hal tersebut. jika setiap orang membuang sampah sembarangan sedikit saja, maka jumlah bilangan sampah akan banyak.

Hal itulah yang menyebabkan tercemarnya lingkungan, dan merusak keasliannya.

Hal tersebut juga terjadi pada gunung Everest, dimana pendaki sering membuang sampah sembarangan.

Baca Juga: Resmi Dilantik, Hari Pertama Kerja Joe Biden dan Kamala Harris Tandatanggani 3 Dokumen

Terdapat sampah menggunung setinggi 8.848 meter dari hasil pengumpulan sampah gunung Everest.

Untuk menangani masalah tersebut Seseorang direktur proyek dan salah satu pendiri Sagarmatha Next Center - pusat informasi pengunjung dan fasilitas bersepeda Tommy Gustafsson dan seorang seniman akan mengubah sampah teresbut menjadi harta karun, alias barang berharga yang memiliki nilai jual.

Selain melibatkan seniman, Gustafsson juga akan melibatkan warga setempat dalam pengelolaan sampah.

Baca Juga: Joe Biden Presiden AS Ke-46, Singgung Kebijakan Donald Trump dalam Pidato Pelantikannya

"Kami ingin menunjukkan bagaimana Anda dapat mengubah limbah padat menjadi karya seni yang berharga, dan menghasilkan lapangan kerja dan pendapatan," kata Gustafsson media.

"Kami berharap bisa mengubah persepsi masyarakat tentang sampah dan mengelolanya," katanya.

Menurutnya, karya seni yang mereka buat akan ditampilkan atau dijual sebagai sovenir untuk meningkatkan kesadaran lingkungan agar tidak membuang sampah sembarangan.

Baca Juga: Cepat Tinggal Sepekan! Penerimaan Kepolisian SIPSS 2021, Simak Cara Daftarnya

Sampah yang diturunkan dan dikumpulkan berasal dari gunung, rumah-rumah setempat, jalan setapak daerah gunung.

Tantangan terbesar bagi mereka adalah, mengambail sampah yang tidak memiliki akses jalan untuk menuju ketempat tersebut.

Mereka tidak membakar sampah atau membuang sampah tersebut dengan alasan tidak ingin menyebabkan pencemaran udara, tanah dan air.

Baca Juga: Doa Memohon Keselamatan Saat Musibah Bencana, Coba Simak

Seseorang yang terlibat dalam pengelolaan tersebut Phinjo Sherpa, dari kelompok Eco Himal, mengusulkan agak pengunjung dan pemandu terlibat untuk mengumpulkan sampah yang berada di gunug Everest.

Setiap turis dan pemandu yang masuk ke kawasan tersebut, ketika kembali harus membawa kantung yang berisi satu kilo gram sampah.

Menurut hasil data pengunjung pada tahun 2019, terdapat lebih dari 60 ribu trekker, pendaki dan pemandu.

“Kami bisa mengelola sampah dalam jumlah besar jika melibatkan pengunjung,” kata Sherpa.***

Editor: Popi Siti Sopiah

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler