Bingung dengan Harga Emas yang Turun Naik, Ini adalah 5 Penyebabnya

- 24 Oktober 2020, 10:12 WIB
Ilustrasi: Update Harga Emas Hari Ini
Ilustrasi: Update Harga Emas Hari Ini /Pixabay/Michael Steinberg

MEDIA PAKUAN - Investasi emas saat ini menjadi sangat digemari masyarakat baik sebagai investasi jangka panjang ataupun jangka pendek.

Investasi emas dianggap aman atau risk free bagi orang awam yang ingin berinvestasi tetapi tidak mau mengambil resiko.

Mengutip laman Pegadaian, harga emas hari ini Sabtu (24/10/2020) untuk logam mulia Antam yang dijual di Pegadaian turun Rp 4.000 dibandingkan hari sebelumnya Jumat, (23/10/2020).

Baca Juga: Cek Harga Emas 24 Karat disini, Daftar Harga Emas Pegadaian 24 Oktober 2020 Antam Turun Rp1.000

Nah, yang jadi pertanyaan kenapa harga emas bisa naik turun, berikut penjelasannya.

Pergerakan harga emas sangatlah dinamis. Secara umum pun harga emas selalu naik sebenarnya lho.

Coba tengok harga emas di Indonesia pada tahun 2015 yang hanya berkisar Rp 490.000 sampai Rp 530.000 per gram.

Baca Juga: Harga Cabai dan Bawang Melonjak di Tengah Kasus COVID-19 di Sukabumi Meningkat

Beberapa bulan belakangan harga emas mengalami kenaikan yang cukup signifikan dibanding tahun-tahun sebelumnya, saat ini harga emas sudah di angka Rp 700.000 per gramnya.

Artinya harga emas sudah mengalami kenaikan hingga 35%!.Namun, yang jadi pembahasan kali ini adalah terjadinya penurunan emas saat ini.

Kanapa emas akhir-akhir ini turun ?, saat ini di kala pasar saham global panik akibat virus wabah corona, masyarakat mencari aset investasi yang terbilang aman dengan risiko rendah.

Baca Juga: Segera Daftar! Edukukm Bantuan Pelatihan Bagi Penerima Banpres BPUM dan UMKM

Aset- aset safe haven , yakni aset yang diharapkan nilainya tetap atau meningkat walaupun pasar tidak stabil atau bergejolak, para insvestor bisa menjadi sarana lindung nilai dari melemahnya daya beli. 

Nah, faktor-faktor inilah penyebabnya logam mulai bisa naik turun.  Berikut ini beberapa situasi yang mempengaruhi harga logam mulia:

1. Produksi Emas

Produsen utama dalam pertambangan emas di seluruh dunia antara lain Cina, Afrika Selatan, Amerika Serikat, Australia, Federasi Rusia dan Peru. Produksi emas dunia akan selalu mempengaruhi harga emas, contoh lain dari penawaran dan permintaan.

Baca Juga: Rincian Harga Emas Batangan Hari ini Jumat, 23 Oktober 2020 Terpantau Turun

Produksi tambang emas meningkat sekitar 3 persen pada 2010 menjadi sekitar 2.652 ton, karena beberapa tambang skala besar baru mulai beroperasi.

Meskipun adanya peningkatan kecil ini, produksi tambang emas telah menurun sejak awal tahun 2000.

Salah satu faktor utama adalah semua “emas mudah” sudah ditambang, penambang sekarang harus lebih dalam untuk menyimpan emas berkualitas.

Baca Juga: Susah Akses Internet? Cobalah Indihome First Media dengan Harga Tejangkau Kualitas Terjamin

Fakta bahwa emas lebih menantang untuk diakses menimbulkan masalah tambahan yaitu para penambang terkena bahaya tambahan, dampak lingkungan akan meningkat.

Singkatnya, akan ada biaya lebih mahal untuk mendapatkan emas yang lebih sedikit. Hal ini menambah biaya produksi tambang emas, yang akhirnya mengakibatkan kenaikan harga emas.

2. Perubahan Kurs

Secara umum, bergerak berlawanan (berkorelasi negatif) dengan dolar AS. Komoditas yang dikelola dengan denominasi dolar, maka ketika mata uang AS naik, harga emas jadi lebih mahal dan terjadi aksi jual yang menjadikan harga turun.

Baca Juga: Bolehkah Jual Beli Emas dalam Platform Digital, Bagaimana Menurut Fatwa MUI ini Penjelasanya

Malah, pelemahan kurs dolar AS mendorong kenaikan harga emas dunia. Para investor yang memilih untuk menjual dolar milik mereka dan membeli emas yang mampu melindungi nilai aset dari tergerusnya nilai uang kertas.

Nilai tukar mata uang, beberapa faktor, mulai dari kondisi ekonomi suatu negara hingga perangai spekulan besar.

Ketika terjadi ketidak pastian ekonomi seperti pada saat resesi global, maka dolar AS melemah, dan ini menyebabkan peningkatan investasi baik dalam bentuk fisik maupun perdagangan yang non-fisik.

Baca Juga: Harga Terbaru Ikan Hias Predator Peacock Bass yang Lagi Booming

3. Suku Bunga

Tingginya suku bunga membuat orang lebih suka menyimpan uangnya di deposito, melayani emas. Malah, ketika bunga turun atau rendah maka harga cenderung naik karena permintaan.

Emas memang tidak menghasilkan bunga, keuntungannya didapat dari naiknya harga. Semakin tinggi kenaikan harga emas, semakin menariklah logam ini.

Namun, logika itu tidak berjalan di Indonesia. Pada masa krisis 1998, pemerintah pernah menaikkan suku bunga secara signifikan karena nilai tukar rupiah yang tajam. Mereka berharap hal itu bisa membahayakan laju dolar AS. Meski suku bunga naik, namun harga emas justru ikut naik.

Baca Juga: Ingin Jual Hp Bekas? Inilah 5 Tips agar Harganya Tidak Anjlok

4. Cadangan Bank Sentral

Bank-bank sentral di seluruh dunia memegang mata uang kertas dan emas sebagai cadangan. World Gold Council telah menyatakan bahwa bank sentral baru-baru ini mulai membeli emas lebih dari yang mereka jual, yang pertama kali ini terjadi dalam beberapa dekade.

Seiring bank sentral melakukan diversifikasi cadangan moneter mereka, alias menjauh dari mata uang kertas yang telah mereka mengakumulasi dan beralih ke emas, maka harga emas naik.

Banyak negara di dunia memiliki cadangan devisa yang terkurung dari emas, termasuk Amerika Serikat, Jerman, Italia, Prancis, Portugal, Yunani dan wilayah Eropa lainnya.

Belum lagi untuk kawasan Asia dengan Cina menjadi pemburu emas terbesar dengan membumbungnya cadangan devisa mereka.

Baca Juga: Update Harga Emas Hari ini Kamis, 22 Oktober 2020 Laman Pegadaian Naik Kisaran Rp5.000

5. Situasi Politik Dunia

Perang, terutama yang melibatkan kepentingan AS dan negara Barat, karena mengerek harga emas. Kerawanan politik dan sosial membuat orang menyingkir dari investasi berisiko seperti pasar saham dan memilih emas.

Sebagai contoh, kenaikan harga pada akhir 2002 dan awal 2003 terjadi sejalan dengan serangan sekutu ke Irak. Investor beralih dari pasar uang dan saham ke logam mulia sehingga permintaan emas melonjak tajam.***

 

 

Editor: Popi Siti Sopiah


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x