Sebuah peternakan di Melaka dikatakan telah mengeluarkan pemberitahuan bahwa pasokan akan berhenti pada 21 dan 22 Mei karena ayam tidak bertambah berat.
Peternak unggas telah memperingatkan pemerintah bahwa harga pagu rendah yang berkelanjutan untuk ayam dan telur akan merugikan industri dalam jangka panjang.
Mereka mengatakan mereka berjuang di tengah meroketnya biaya pakan karena perang yang sedang berlangsung antara Ukraina dan Rusia, yang telah mencekik pasokan biji-bijian dari kedua negara.
Baca Juga: Pemerintah Malaysia Larang Ekspor Ayam Mulai 1 Juni
Rusia juga merupakan produsen utama pupuk yang dibutuhkan untuk menanam biji-bijian.
Sementara itu, subsidi minyak yang ditargetkan untuk kelompok berpenghasilan rendah Malaysia sedang dipertimbangkan karena kenaikan harga minyak mentah mendorong tagihan subsidi lebih tinggi.
Menteri Perdagangan dan Industri Internasional Azmin Ali mengatakan ini diperlukan setelah peningkatan proyeksi subsidi bahan bakar untuk 2022 menjadi RM28 miliar, dari RM11 miliar tahun lalu.***