Subsidi Sia-sia! Pasokan Ayam Malaysia Semakin Tenggelam

- 24 Mei 2022, 14:30 WIB
Perang UKraina - Rusia Berdampak Pasokan Ayam Potong dan Minyak Malaysia Langka
Perang UKraina - Rusia Berdampak Pasokan Ayam Potong dan Minyak Malaysia Langka /Ilustrasi/Perang UKraina - Rusia Berdampak Pasokan Ayam Potong dan Minyak Malaysia Langka

MEDIA PAKUAN - Kelangkaan ayam potong di negara Malaysia mengakibatkan harga ayam potong melonjak.

Pemerintah Malaysia mengeluarkan kebijakan larangan ekpor guna memenuhi pasokan kebutuhan dalam negerinya.

Dengan cara memberikan subsidi kepada para peternak. Namun, hanya RM50 juta dari subsidi RM729,43 juta yang telah dibayarkan kepada peternak sejauh ini.

"Beberapa perusahaan besar tidak tertarik untuk mengajukan subsidi dan ingin pemerintah membiarkan harga ayam ditentukan oleh pasar,” kata Ismail.

Baca Juga: Media Rusia Klaim Cacar Monyet Penyakit Khas Barat abad ke-21: Penyakit Homo Seks?

Pengumuman ini dibuat setelah rapat mingguan Kabinet yang biasanya berlangsung Rabu, dimajukan ke Senin. Rapat membahas kelangkaan unggas yang menyebabkan harga ayam melambung.

Harga grosir dilaporkan melonjak menjadi sekitar RM13 per kg (Rp43.385) di pasar-pasar di Lembah Klang, sementara beberapa kios dikatakan telah tutup karena kurangnya pasokan.

Menurut laporan, peternak unggas telah menghentikan produksi karena penundaan pembayaran subsidi pemerintah.

Baca Juga: Sudah Disuruh Layani 2 Majikan di Arab Saudi, TKW Indonesia Ini Hanya Bisa Nurut Walau Baru Datang

Sebuah peternakan di Melaka dikatakan telah mengeluarkan pemberitahuan bahwa pasokan akan berhenti pada 21 dan 22 Mei karena ayam tidak bertambah berat.

Peternak unggas telah memperingatkan pemerintah bahwa harga pagu rendah yang berkelanjutan untuk ayam dan telur akan merugikan industri dalam jangka panjang.

Mereka mengatakan mereka berjuang di tengah meroketnya biaya pakan karena perang yang sedang berlangsung antara Ukraina dan Rusia, yang telah mencekik pasokan biji-bijian dari kedua negara.

Baca Juga: Pemerintah Malaysia Larang Ekspor Ayam Mulai 1 Juni

Rusia juga merupakan produsen utama pupuk yang dibutuhkan untuk menanam biji-bijian.

Sementara itu, subsidi minyak yang ditargetkan untuk kelompok berpenghasilan rendah Malaysia sedang dipertimbangkan karena kenaikan harga minyak mentah mendorong tagihan subsidi lebih tinggi.

Menteri Perdagangan dan Industri Internasional Azmin Ali mengatakan ini diperlukan setelah peningkatan proyeksi subsidi bahan bakar untuk 2022 menjadi RM28 miliar, dari RM11 miliar tahun lalu.***

Editor: Popi Siti Sopiah

Sumber: straitstimes.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah