Network
MEDIA PAKUAN - Atlet putri Selandia Baru, Zoi Sadowski Synnott, meraih medali emas pertama Olimpiade Musim Dingin setelah memenangkan final snowboard slopestyle putri di Olimpiade Beijing 2022 pada Minggu, 6 Februari 2022.
Zoi Sadowski Synnott berada setelah Julia Marino dari Amerika, saat memasuki babak final pada putaran terakhir kompetisi.
Atlet berusia 20 tahun itu melakukan lompatan hebat dengan trik terakhirnya untuk mendapatkan skor kemenangan dengan nilai tertinggi 92,88.
Baca Juga: Hasil Persib vs Bhayangkara FC, Maung Bandung Turun Tahta Meski Bertarung dengan Pemain Unggulan
Wanita yang lahir di Sydney ini mengatakan tidak menyangka akan hasil yang diraihnya. "Jujur itu benar-benar tidak bisa dipercaya tapi mungkin lebih berarti bagi saya untuk memenangkan emas Olimpiade Musim Dingin pertama," katanya.
Rekan satu tim Sadowski Synnott mengibarkan bendera besar Selandia Baru saat ia meluncur menuruni lereng.
Pada kompetisi Big Air di Pyeongchang Games 2018 lalu, Selandia Baru memenangkan satu medali perak dan dua perunggu, dan Synnott hanya finish di posisi tiga.
"Ini medali emas Olimpiade Musim Dingin pertama untuk Selandia Baru dan saya harap saya membuat mereka bangga dan mereka akan merayakannya untuk saya," katanya.
Baca Juga: Banyak Perselisihan, Hongaria Hambat Ukraina untuk Bergabung dengan NATO
Sadowski Synnott memukau para juri dengan mengayuh di sepanjang rel, lompatan indah dan meluncur di sepanjang atap rumah tradisional Cina yang terbuat dari salju dalam perjalanan menuju emasnya.
Marino finis kedua dengan 87,68 poin, sementara Coady meraih perunggu dengan nilai 84,15.
"Saya sangat senang untuknya, dia telah membawa olahraga ini ke level berikutnya dan saya senang menjadi bagian darinya dan berada di sana bersamanya," kata Marino.
Sadowski Synnott memukau para juri dengan mengayuh di sepanjang rel, lompatan indah dan meluncur di sepanjang atap rumah tradisional Cina yang terbuat dari salju dalam perjalanan menuju emasnya.
Marino finis kedua dengan 87,68 poin, sementara Coady meraih perunggu dengan nilai 84,15.
"Saya sangat senang untuknya, dia telah membawa olahraga ini ke level berikutnya dan saya senang menjadi bagian darinya dan berada di sana bersamanya," kata Marino.
"Dia pembalap yang luar biasa dan inspirasi bagi kita semua."
Sementara itu juara bertahan dua kali Jamie Anderson dari Amerika Serikat, harus puas berada di tempat ke 9 dengan nilai 60,78 poin. ***
