Koleksi peninggalan benda sejarah Islam yang dipamerkan, kata Fajar Laksana cukup lengkap dan beragam mulai dari peninggalan para Nabi, benda bersejarah Kesultanan Utsmani, peninggalan para wali ketika menyebarkan Islam di Nusantara. Begitupun sisa sisa pejuangan ulama dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
"Salah satu barang barang utama yang menjadi masterpiece dipamerkan adalah rambut nabi Muhammad SAW yang kita dapatkan dari kesultanan Turki," katanya.
Baca Juga: SENGAJA DATANG KE SUKABUMI! Pelaku Spesialis Jebol Asal Bandung Ditangkap Personil Maung Hideung
Baca Juga: Pembebasan Tahanan Politik Tidak Masuk Konsensus Pada Pertemuan ASEAN Disesalkan
Dia mengatakan peninggalan dari sahabat Sultan Ahmed yang memberikan ke keturunannya dari kesultanan Utsmani yang memberikan amanah serta dengan surat resminya untuk disimpan rambut Nabi Muhammad SAW.
" Termasuk dengan kitab Injil Barnabas kemudian kitab Zabur yang sudah ada di Museum Prabu Siliwangi ini,"kata Fajar Laksana.
Selain itu, kata Fajar Laksana, ada replika pedang nabi, tongkat nabi, dan telapak kaki Nabi. Bahkan ada naskah naskah Al Qur'an tua yang asli mushaf Al Qur'an yang terpisah dalam bentuk beberapa surat tulisan khat huruf Qufi jaman dahulu kala
Fajar Laksana mengatakan banyak koleksi benda bersejarah lainnya di Museum prabu Siliwangi. Bahkan juga ada warisan budaya tak benda berupa kesenian Maen Boles, Ngagotong Lisung, dan pengobatan herbal Tradisional peninggalan para wali."Ada warisan budaya tak benda berupa ilmunya. Bahkan ada kitab pengobatan yang saat ini kitab pengobatan itu sudah dipraktekkan di Pesantren Dzikir Al Fath untuk mengobati dengan herbal dan dengan doa serta Dzikir.
Fajar Laksana mengatakan pengobatan berasalnya warisan bendanya (berupa) buku kitab, warisan budaya tak bendanya dalam bentuk ilmu termasuk juga ada permainan Boles dan Lisung itu ada wujud bendanya yaitu kitabnya namanya kitab Suwasit tapi kemudian ilmunya dipakai oleh kita menjadi warisan budaya tak benda" jelasnya. ***Manaf Muhammad