Nataru 2022: 8 Tips Menjaga Keselamatan saat Berada di Kerumunan dan Tempat Wisata

27 Desember 2022, 12:30 WIB
Nataru 2022: 8 Tips Menjaga Keselamatan saat Berada di Kerumunan dan Tempat Wisata /kolase tangkapan layar Instagram @umbul_ponggok newrivermoon.com/

 

MEDIA PAKUAN – Sebelum memutuskan untuk menyambut momen pergantian tahun, kita akan ada pilihan kemana dimana kita akan merayakannya.

Perayaan tahun baru dibarengi dengan libur bersama dan juga libur sekolah.

Jika kita akan memeriahkan tahun baru dan mengisi liburan di tempat wisata, pastinya
tempat wisata itu akan penuh dengan keramain.

Nah untuk itu baiknya baca dulu delapan tips menjaga keselamatan saat berada di kerumunan.

Baca Juga: Lirik Lagu 'Kasur Tidur' oleh Idgitaf, Lengkap dengan Maknanya

Memang berlibur identik dengan bersenang-senang. Namun tidaklah bijak hanya demi mengejar kesenangan hingga mengabaikan keselamatan. Apalah artinya bila gembira berubah jadi bencana.

Ingat Tragedi Halloween di Itaewon, Korea Selatan yang menimbulkan korban jiwa hingga lebih dari 150, insiden di Gujarat Bridge, penonton bola di Kanjuruhan Malang atau konser K-Pop group di Tangerang Selatan.

Untuk menghindari risiko, sekaligus menjaga keselamatan diri ketika berada di destinasi wisata yang ramai. Berikut adalah delapan tips yang bisa bermanfaat bagi Anda.

Baca Juga: Waspada Gelombang Tinggi! BMKG Station Meterologi Tunggul Wulung, Cilacap Terjang Pesisir Selatan Jawa Barat

1. Jadilah Pengamat Sekitar Dahulu

Saat mulai memasuki kawasan destinasi wisata yang terkenal ramai, ambil momen sejenak untuk mengamati lingkungan sekitar.

Perhatikan sudut-sudut yang memungkinkan untuk keluar jika situasi menjadi gawat darurat, seperti gerbang masuk, gerbang keluar, atau titik akses lainnya yang bisa dijadikan celah untuk menyelamatkan diri.

Jangan ragu untuk bertanya dengan petugas keamanan atau pemandu wisata setempat terkait letak titik akses keluar-masuk di destinasi wisata yang di kunjungi.

2. Ukur Tingkat Keramaian

Belajar mengukur tingkat risiko keramaian secara sederhana. Pertama, jika tidak mudah bersentuhan fisik dengan orang sekitar, maka kondisi keramaian masih aman.

Kedua, jika bersenggolan secara tidak sengaja dengan orang lain, biasanya situasi cukup padat. Dalam hal ini, kita harus lebih bijak.

Ketiga, jika sudah tidak bisa menggerakkan tangan dengan leluasa, seperti tak bisa menyentuh wajah, patut waspada karena keramaian sudah melebihi batas wajar.

Baca Juga: Lirik Lagu 'Tanpa Pamrih' oleh Feby Putri, Lengkap dengan Maknanya

3. Hindari Choke Points

Titik ini merupakan akses keluar bagi orang-orang, tapi juga menjadi titik petaka di mana arus keramaian bisa bertumpuk dan celah semakin sempit jika terjadi kepanikan.

Hal ini disebabkan sikap alamiah manusia di mana saat berada dalam situasi gawat darurat, manusia ramai-ramai bergerak ke arah satu titik untuk menyelamatkan diri.

Oleh karena itu, sesuai dengan langkah pertama, menjadi pengamat merupakan aspek penting dengan melihat titik alternatif lain untuk menyelamatkan diri, seperti jendela, tangga darurat, dan pagar.

4. Cari Tempat Berlindung

Jika di area outdoor, perhatikan pepohonan, tiang, kendaraan, atau benda apa pun yang sekiranya kokoh untuk panjat atau naiki demi melindungi apabila keramaian semakin tak terkendali.

Apabila berada di area indoor, perhatikan pula sisi dan benda sekitar yang memungkinkan untuk dijadikan tempat berlindung.

Baca Juga: Pemerintah Benci Tapi Rindu: Rencana Larangan Jual Rokok, Tekan Konsumsi dan Dampak Kesehatan

5. Teruslah Bergerak

Jika situasi tidak memungkinkan untuk berlindung, lebih baik ikut bergerak mengikuti arus keramaian dengan memperhatikan keseimbangan diri saat berjalan.

Biasanya, ketika berjalan kaki di keramaian, akan merasakan jeda setelah ikut terdorong ke depan mengikuti arus kerumunan, seperti layaknya gelombang air.

Dalam situasi ini, Sahabat Fimela harus bergerak secara diagonal dengan memanfaatkan ruang kosong di antara orang-orang ketika ada jeda tersebut.

6. Tangan ala Petinju

Ketika kerumunan orang bergerak maju dan situasi semakin padat, badan secara tidak langsung ikut terhimpit akibat tekanan dari berbagai sisi. Risikonya, bisa sesak nafas.

Angkatlah kedua tangan seperti seorang petinju dan pastikan ada jarak yang cukup antara tangan dan dada.

Hal ini membantu menahan tekanan yang bisa menghambat saluran pernapasan dengan kedua tangan.

Baca Juga: Jadwal Sholat untuk Wilayah Sukabumi Jawa Barat hari ini 27 Desember 2022

7. Jaga Pola Pernapasan

Orang-orang yang berada di kerumunan bisa terkena asphyxia, kondisi di mana seseorang kekurangan oksigen akibat cara bernapas yang abnormal.

Seperti karena tersedak, paparan zat kimia atau asap, kepanikan, hingga mengidap penyakit tertentu. Kondisi ini bisa menyebabkan hilangnya kesadaran, cedera otak, hingga kematian

Oleh karena itu, kendalikan diri dan atur pernapasan sebaik mungkin serta hindari berteriak jika tidak perlu.

8. Jika Terjatuh, Lindungi Kepala

Ini merupakan langkah terakhir apabila terjatuh di keramaian yang sudah tak terkendali dan kepanikan telah terjadi.

Jika tak memungkinkan untuk segera bangkit, bisa mengambil posisi meringkuk sedikit ke samping ( posisiseperti bayi dalam rahim). Posisi meringkuk juga melindungi organ penting, seperti paru-paru dan jantung.

Lindungi kepala dengan kedua tangan untuk menekan risiko trauma pada kepala akibat terinjak-injak.

Itulah delapan tips keselamatan yang bisa lakukan ketika berada di destinasi wisata yang berpotensi mengalami keramaian.

Menjaga aspek keselamatan menjadi hal penting untuk memastikan keamanan momen liburan. Yah selamat berlibur! Selamat merayakan momen pergantian tahun baru.***

Editor: Popi Siti Sopiah

Tags

Terkini

Terpopuler